Lebak (AntaraBanten) - Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Banten, mengembangkan usaha budidaya jamur tiram di tiga kecamatan guna mendorong pendapatan ekonomi masyarakat di daerah itu.
"Kita mengembangkan budidaya jamur tiram itu karena permintaan pasar cukup tinggi," kata Kepala Seksi Bina Usaha Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Lebak, Edeng Heryamin di Lebak, Selasa.
Menurut dia, pemerintah daerah telah memberikan bantuan bagi tiga kelompok usaha budidaya jamur tiram di Kecamatan Gunungkencana, Cijaku dan Curugbitung.
Bantuan usaha itu dialokasikan dari APBD setempat untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Saat ini, pelaku usaha budidaya jamur tiram yang menerima bantuan itu berkembang pesat.
Bahkan, permintaan pasar dari luar daerah, seperti Rangkasbitung, Pandeglang, Serang dan Tangerang.
Mereka para perajin bisa memasok jamur tiram puluhan kilogram dan pendapatan ekonomi mereka meningkat.
"Kami yakin usaha jamur tiram itu dapat menyejahterakan masyarakat pedesaan," katanya.
Ia mengatakan, saat ini harga jamur tiram sebesar Rp10.000/kg dan belum mampu memenuhi permintaan pasar.
Karena itu, pihaknya meminta pelaku usaha budidaya jamur tiram agar ditingkatkan produksinya.
Sebab permintaan pasar cukup tinggi dan perajin jamur tiram Kabupaten Lebak belum mampu memenuhi kebutuhan pasar itu.
"Kami berharap usaha budidaya jamur tiram berkembang dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat," ujarnya.
Agus, perajin budidaya jamur tiram warga Kecamatan Curugbitung mengaku bahwa dirinya hasil pendapatan penjualan jamur tiram mencapai Rp1 juta per hari.
Pihaknya memiliki binaan perajin budidaya jamur tiram sebanyak 10 kelompok di sejumlah desa di Kecamatan Curugbitung.
Produksi binaan itu, kata dia, dirinya setiap hari menampung dengan harga Rp10.000 per kilogram.
"Selama ini budidaya jamur tiram cukup bagus dan bisa meningkatkan pendapatan ekonomi warga," katanya.
Dishutbun Lebak Kembangkan Budidaya Jamur Tiram
Rabu, 2 Juli 2014 13:12 WIB