Tangerang, (Antara) - Pemerintah Kota Tangerang, Banten, mengklaim telah menggunakan Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk menyelesaikan berbagai masalah yang bersifat teknis.
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah di Tangerang, Rabu, mengatakan, teknologi tepat guna yang kini sedang digunakan yakni sistem CGC untuk pengelolaan sampah dengan kemampuan mereduksi sampah hingga 100 ton sehari per unit.
Teknologi yang dikembangkan oleh Lembaga Riset Muda Indonesia (LRMI) tersebut, mampu hasilkan energi terbarukan dan menghancurkan sampah dalam waktu satu jam dengan suhu 1.000 hingga 8.000 derajat Celcius pada level 8.
Lalu, keunggulannya yakni tidak menggunakan BBM untuk mengoperasikan tetapi bahan bakarnya adalah sampah itu sendiri.
Sangat ramah lingkungan karena bebas emisi berbahaya dan dapat mengelola semua kondisi sampah. Biaya operasional yang murah, aman dan jam operasional dapat menyesuaikan SDM yang ada.
Alat TTG lainnya yakni pemanfaatan sumur Artesis atau sumur bor yang telah membawa manfaat yang sangat besar bagi kelangsungan hidup masyarakat.
"Pemkot Tangerang akan terus berupaya memanfaatkan teknologi untuk menyelesaikan berbagai masalah yang bersifat teknis," katanya.
Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin menuturkan, masyarakat dapat mengembangkan kreativitas, inovasi dan produktivitas melalui TTG.
Sebab, TTG dirancang bagi masyarakat yang disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi.
Pemerintah Kota Tangerang akan terus berupaya mendorong pemanfaatan teknologi dalam rangka mengatasi dan mengembangkan potensi wilayah.
Oleh karena itu, inovasi teknologi yang berkembang melalui anak bangsa khususnya di Kota Tangerang dan umumnya di Provinsi Banten harus terus dipacu dan ditingkatkan.
Apalagi, pengembangan TTG sangat berguna bagi masyarakat untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, ketrampilan serta pemanfaatan potensi Sumber Daya Manusia (SDM).
Dalam menghadapi era globalisasi saat ini dan akan diterapkannya Asean Free Trade Area (AFTA) di Tahun 2015, tentunya menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia, khususnya masyarakat di Provinsi Banten.
"Jangan Sampai di era AFTA kita hanya jadi penonton karena memang banyak investasi dan tenaga asing yang masuk ke Indonesia," ujarnya.
TTG Bantu Pemkot Tangerang Selesaikan Masalah Sosial
Rabu, 21 Mei 2014 13:37 WIB