Tangerang (Antara News)‎ - PT Marga Mandala Sakti selaku pengelola jalan tol Tangerang - Merak melengkapi penerangan jalan umum (PJU) di tiga lokasi yang selama ini rawan terjadi kecelakaan yakni kilometer 56 - 57, 77 - 78, dan 97 -98.
"Kami menyiapkan anggaran sebesar Rp3 miliar untuk memasang PJU di tiga lokasi yang berdasarkan data sering terjadi kecelakaan lalulintas," kata Kepala Divisi Operasi PT Marga ga Sakti , Ega N Boga di Tangerang, Kamis.
Ega didampingi Manager Perencanaan Operasi MMS Srimulyo mengatakan, setelah pemasangan PJU di tiga lokasi tersebut berhasil menekan angka kecelakaan bahkan angka fatalitas kecelakaan berkurang sangat signifikan.
Data kami menunjukkan angka fatalitas kecelakaan mengalami penurunan kalau tahun 2011 masih 2,17 persen maka pada tahun 2012 dan 2013 setelah pemasangan PJU angka fatalitas berkurang masing-masing 1,6 dan 1,74 persen.
Ega mengatakan, regulasi sebenarnya hanya mewajibkan operator dalam kota saja yang memasang PJU, namun melihat kondisi di lapangan kami berinisiatif memasang lampu di tiga lokasi.
Ega mengatakan, pemasangan PJU di lokasi rawan dilaksanakan secara bertahap dalam kurun waktu tiga tahun 2012 sampai 2014 sebanyak 25 titik atau 50 lampu.‎
E‎ga mengatakan, MMS saat ini juga tengah dalam proses pengadaan beauty contest penggunaan lampu LED menggantikan lampu mercury yang lebih hemat dalam penggunaan energi listrik.
Sesuai standar Lux atau satuan energi cahaya yang diterima satuan luas permukaan sebesar 15 - 20 kalau menggunakan lampu mercury membutuhkan listrik 250 watt sementara untuk LED hanya membutuhkan 90 - 120 watt.
Ega mengatakan, penggantian lampu menggunakan jenis yang lebih hemat energi sesuai dengan ‎kebijakan perusahaan untuk mengadopsi teknologi ramah lingkungan dalam mengoperasikan jalan tol.
Teknologi ramah lingkungan namun sifatnya masih uji coba diaplikasikan di gerbang tol Balaraja Barat dengan menggunakan tenaga surya sebagai pembangkit listrik.
Sebanyak 66 blok panel surya dipasang di atap gerbang transaksi tol, energi yang dihasilkan dipergunakan untuk menambah energi listrik yang bersumber dari PLN sehingga dapat mengurang penggunaan listrik, kata Ega.
Ega mengatakan, uji coba penggunaan energi surya ini ditargetkan dapat mengurangi 10 persen penggunaan daya listrik di gerbang tol Balaraja Barat dan mengurangi pencemaran karbon akibat konsumsi listrik sebesar 10 persen.
Ega menjelaskan, berdasarkan hitung-hitungan apabila menggunakan listrik bersumber dari PLN maka diperkirakan pencemaran karbon dapat mencapai 140,76 ton per tahun‎.
"Biaya investasi untuk panel surya Rp688 juta, kalau dilihat dari nilai ekonomis dari penghematan tersebut memang tidak signifikan karena baru tahun ke-13 baru dapat kembali modal," jelas Ega.
Program panel surya ini bagi MMS lebih diarahkan kepada program CSR dibidang lingkungan, samahalnya dengan program penanaman berbagai jenis pohon di lahan tepi jalan tol untuk mengurangi polusi sesuai program Astra Go Green sebagai pemegang saham, papar Ega lagi.
Ega menjelaskan dengan solar sel tersebut gerbang tol Balaraja Barat dapat menghemat 1458 kwh per bulan, kemudian selisih besaran emisi CO2/ karbon 1.280 ton per bulan setara dengan menanam 640 pohon per bulan.
Ega mengatakan, dalam upaya mengefisienkan penggunaan listrik MMS juga mengaplikasikan ‎"smart light information system" yakni teknologi untuk mengetahui kondisi lampu secara "real time"‎ sehingga kalau ada lampu mati dapat langsung diketahui.
Dengan sistem itu bisa juga dilakukan untuk menyalakan dan mematikan lampu sehingga ‎pekerjaan akan lebih efisien, jelas Ega. ***2***
‎MMS Lengkapi PJU di Tiga Lokasi Rawan
Kamis, 1 Mei 2014 17:34 WIB