Jakarta (ANTARA) - Pengusaha dan juga politikus, Sandiaga (Sandi) Uno berpesan agar mahasiswa dan kalangan muda lainnya bisa menjadi pengusaha sejak dini mengingat Indonesia saat ini masih kekurangan pelaku usaha.
"Saat ini hanya tiga dari sepuluh warga negara Indonesia yang menjadi pengusaha," kata Sandi saat menyampaikan materi perkuliahan virtual kepada mahasiswa Entrepreneurship Small Business Management (ESBM) UIC College, Senin.
Dalam materi bertajuk "Developing an Entrepreneurial Mindset", Sandi mengingatkan 60 persen produk domestik bruto nasional digerakkan oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Mereka ini (pelaku UMKM) juga memberi kontribusi 97 persen lapangan pekerjaan di Indonesia dan menyumbang 99 persen terhadap pertumbuhan ekonomi," kata Sandi di hadapan mahasiswa UIC College dari kampus BSD City, Pondok Indah, Kelapa Gading, dan Pantai Indah Kapuk.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan untuk menjadi pengusaha dapat diawali dengan membuat target-target serta berupaya memecahkan persoalan yang ada di lingkungan sekitar.
"Seperti dalam menghadapi wabah seperti sekarang ini menuntut orang beraktivitas dari rumah mulai dari sekolah sampai bekerja sehingga menimbulkan persoalan mulai ketersediaan energi, pangan, obat-obatan. Hal-hal seperti ini bisa menjadi peluang untuk menjalankan usaha," kata Sandi.
Sandi menunjuk banyak orang yang berprofesi sebagai pengacara, dokter, dan lain sebagainya yang sukses karena memiliki pola pikir sebagai pengusaha.
"Kunci suksesnya itu dimulai dari minat, jangan mudah menyerah, banyak belajar, jangan terlalu lama di zona nyaman, harus bisa mengambil keputusan dengan cepat, serta perbanyak jaringan," kata Sandi.
Sandi mengakui sebelum menjadi pengusaha sukses dirinya juga harus jatuh bangun berawal dari minat di bidang keuangan dan akuntansi kemudian melanjutkan dengan mendirikan perusahaan investasi yang sukses sampai sekarang.
"Ada fase-fase sulit tetapi kita bisa melewatinya karena pasti ada tangan yang membantu. Itulah gunanya memperbanyak jaringan," pesan Ketua Umum Relawan Indonesia Bersatu ini.
Dalam kesempatan itu Sandiaga juga menjalin kerja sama dengan UniSadhuGuna International (UIC) College untuk program beasiswa American Degree Transfer (ADT) agar mahasiswa dapat bersekolah di Amerika Serikat selama dua tahun.
Beasiswa ini akan diberikan kepada para lulusan siswa/i SMA yang akan melanjutkan studi strata S1 di Amerika, siswa terpilih akan mendapatkan beasiswa 2 tahun di Indonesia di UIC College dan kemudian mereka dapat melanjutkan 2 tahun selanjutnya di Universitas pilihan mereka di Amerika.
Program beasiswa ini diharapkan dapat memotivasi anak-anak dalam mengukir prestasi yang lebih baik lagi dalam menggapai cita-citanya, kata Adhirama Gumay selaku Presdir PT UniSadhuGuna sebagai perusahaan yang menaungi UIC College.
Agar siswa/i ini siap secara mandiri, UniSadhuGuna selaku insitusi pendidikan yang memiliki sistem terintegrasi, secara rutin melaksanakan kegiatan untuk menambah soft-skill dan wawasan para siswa.
Segala pendekatan, pembekalan serta motivasi dilakukan dengan tujuan melahirkan lulusan – lulusan tangguh yang mempunyai mental, sikap dan perilaku yang baik di era teknologi yang sedang berkembang saat ini.
Program akademik dibuat semenarik mungkin disesuaikan dengan kebutuhan siswa/i berdasarkan jurusan yang mereka ambil. Untuk itu, UniSadhuGuna terus berkontribusi kearah yang lebih baik dalam membentuk entrepreneur pada siswa/i sehingga kelak mereka menjadi lulusan yang aktif, produktif dan pencetak lapangan kerja dan bukan pencari kerja.
Adhirama Gumay berharap kerja sama ini dapat membawa pengaruh yang sangat besar bagi dunia pendidikan .
"Dengan dukungan dari Bapak Sandiaga, kami yakin beliau akan memberikan arahan yang bermanfaat bagi siswa/i kami dalam menentukan pilihan jalur pendidikan yang tepat khususnya jalur pendidikan ke Amerika," kata Adhirama.