Pemerintah Kabupaten Serang terus berupaya mengejar target pencapaian Sensus Penduduk (SP) Online tahun 2020, dengan menggerakan seluruh perangkat  daerah baik dari tingkat organisasi perangkat daerah (OPD), para guru hingga ketingkat RT, serta organisasi kepemudaan.

“Masih sangat sedikit masyarakat yang melakukan sensus, dari total jumlah penduduk di Kabupaten Serang, baru 91.844 jiwa dan 23.316 KK, itu masih jauh dari target. Pihak BPS meminta bantuan kepada kita agar bisa tercapai minimal 20 persen,” kata Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah usai mengikuti Rapat evaluasi SP Online tahun 2020, di Pendopo Bupati Serang pada Kamis (14/05/2020). 

Rapat yang dilaksanakan melalui Video Conference tersebut, Bupati Tatu juga didampingi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Serang, Indra Warman dan diikuti para Camat se-Kabupaten Serang.  

Selain itu rapat juga dihadiri Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang, Tubagus Entus Mahmud Sahiri, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian dan Statistik (Diskominfosatik), Anas Dwi Satya Prasadya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dasa (DPMD), Rudy Suhartanto, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud), Asep Nugrahajaya.

Tatu menyebutkan, masih jauhnya sensus yang ditargetkan, karena terkendala adanya wabah COVID-19. Maka, untuk batas waktunya pun dimundurkan hingga akhir Mei, sehingga perlu dimaksimalkan waktu sampai dua pekan kedepan.  
"Agar tidak stagnan untuk tetap bergerak, jadi perangkat-perangkat pemda ini kita gerakan dengan optimal. Setelah lebaran kita evaluasi lagi masing-masing kecamatan mendapatkan berapa. Camat juga harus langsung koordinasi dengan para kades untuk memaksimalkan para RT,” terangnya. 

Berdasarkan hasil komunikasi dengan para camat, kata Tatu, ada beberapa rencana aksi dibawah, karena untuk masyarakat di pedesaan banyak yang tidak familier dengan gadget. 

Akan tetapi, di setiap desa memiliki organisasi kepemudaan, seperti Karang Taruna yang bisa dijadikan pendamping. karena kalau bentuknya imbauan ke masyarakat sangat sulit. 

“Jadi harus secara teknis masyarakat awam didampingi, protokol covid juga harus di jalankan. Minimal untuk para RT yang familier bisa mendampingi lima KK dibantu dengan organisasi pemuda. Ada lima ribu lebih RT di Kabupaten Serang, kalau sehari satu RT bisa mendampingi 5 KK, saya rasa akan dapat progresnya yang signifikan,” kataTatu.

Selain para RT dan organisasi pemuda, Tatu juga meminta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang, Asep Nugrahajaya agar para guru juga dilibatkan, untuk membantu menjadi pendamping masyarakat yang awam dengan gadget dalam mengisi Sensus Penduduk Online 2020. 

“Untuk anak-anak yang saat ini tengah belajar online juga bisa membantu orangtuanya memasukan data KK dan KTP, karena anak SMP juga ujian pakai gadget, ini bisa di manfaatkan,” jelas Tatu.

Sementara Kepala BPS Kabupaten Serang, Indra Warman mengatakan, masih rendahnya masyarakat yang mengisi data Sensus Penduduk secara online bukan hanya di Kabupaten Serang, melainkan di kabupaten dan kota lain pun sama. 

Hal ini karena sosialisasi yang tengah dilakukan terkendala dengan adanya wabah COVID-19, meski sosialisasi melalui media sosial masih dilakukan.

“Sensus online ini harus kami optimalkan, tadi rapat juga ibu Bupati Serang memerintahkan para camat dan kepala desa untuk membantu masyarakat mengisi data sensus. Diharapkan minimal bisa mencapai 20 persen untuk sensus online ini,” ujarnya.

Sedangkan untuk sensus secara manual atau wawancara, tetap dilakukan namun tidak untuk saat ini, karena anggarannya digeser untuk penanggulangan COVID-19. 

“Makanya kita maksimalkan dulu yang sensus penduduk online,” tutur Indra.

Pewarta: Lukman Hakim

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020