Kelompok Tani (Poktan) Barokah yang beralamat di Kampung Sawah RT 002 RW 004 Desa Pagelaran Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, merupakan salah satu Poktan di wilayah binaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Pagelaran. 

Berdiri sejak tahun 1997, Poktan Barokah saat ini memiliki anggota kelompok berjumlah 48 orang dengan luas areal sawah 42 ha dan sawah darat 12 ha. 

Saat ini kegiatan Poktan Barokah berjalan dengan baik, dan pernah mendapatkan prestasi juara dua sebanyak dua kali tingkat Provinsi Banten, yakni pada 2016 dan 2018, sebagai Poktan Teladan dan Poktan berprestasi dalam budidaya tanaman padi. 

Dengan semangat dan kreativitas Poktan Barokah yang tak pernah surut itu, hingga mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang. 

Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang H. Budi S Januardi, keberhasilan tersebut tidak terlepas dari bimbingan Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang serta para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Pagelaran.

“Poktan Barokah dalam pengelolaan lahannya juga difasilitasi melalui bantuan Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang berupa hand traktor, pompa air, serta memiliki sebuah pabrik penggilingan padi,” kata H Budi di Pandeglang, Jumat (8/5/2020).

Dia mengungkapkan, penanaman padi oleh Poktan Barokah dalam setahun dilakukan sebanyak dua kali masa tanam, yakni MT-I dan MT-II.

Sedangkan pada masa tanam ketiga (MT-III) lahan sawah dimanfaatkan untuk budidaya tanaman hortikultura berupa tanaman kacang panjang, mentimun, maupun cabai. 

“Untuk hasil pertanaman padi yang walaupun mengandalkan air tadah hujan, Alhamdulillah hasilnya bagus dengan rata-rata provitas 8,3 ton/hektar,” ungkapnya.

Dijelaskan, beberapa hal positif yang bisa dicontoh dari Poktan Barokah antara lain, budaya menabung bagi para anggotanya, yang hasilnya dimanfaatkan untuk pengolahan lahan kembali.

Hal positif lainnya adalah pertemuan kelompok berjalan dengan baik dan rutin dilakukan sebulan dua kali untuk membahas berbagai pengalaman petani, permasalahan yang dihadapi serta musyawarah solusi penanganannya dengan pendampingan dan pembinaan dari Koordinator Penyuluh serta PPL, hingga kelengkapan administrasi kelompok yang baik.

Selain itu, tumbuhnya jiwa kebersamaan antar anggota kelompok tani, dimana saling membantu disaat anggota berkekurangan terutama di saat paceklik.

“Terhadap bantuan pemerintah berupa alat mesin pertanian, Poktan seringkali memberikan bantuannya bagi Poktan lain untuk menggarap lahannya. 

Mereka sadar bahwa bantuan alsintan yang diberikan pemerintah kepadanya hanya sebagai agen yang tertitipi untuk dimanfaatkan seoptimal mungkin serta membantu petani dan Poktan lainnya,” jelas H. Budi. 

Kelola usaha tani komprehensif

Lebih lanjut Kadistan Pandeglang memaparkan, pengelolaan usaha tani  dilakukan secara komprehensif mulai dari hulu, proses, hingga hilir, mulai pengolahan lahan, budidaya, pengelolaan pasca panen, hingga pemasaran dengan packaging kemasan yang bagus. 

“Produksi beras yang dijual dengan kemasan 5 kg, 25 kg atau sesuai pesanan konsumen dengan merk tersendiri yaitu beras ‘BAROKAH’, dimana beras tersebut merupakan hasil dari tanaman padi anggota Poktan dan petani di sekitar Kecamatan Pagelaran,” tambahnya.

Dia memastikan beras yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik karena berasal dari padi asli di wilayah Kecamatan Pagelaran, serta hasil dari panen jemur langsung digiling atau dalam bahasa Sunda ‘Beas anyar’.

“Pada masa panen bulan Maret-Mei 2020 ini Alhamdulilah produksi gabah telah diolah dan dikemas untuk memenuhi pasar lokal, bahkan telah mampu memenuhi permintaan pasar untuk wilayah Jabotabek,” imbuhnya.

Kadistan menambahkan, bagi para konsumen yang berminat untuk membeli padi hasil para petani, tersedia padi dengan kualitas medium dan premium yang dapat dipesan dengan menghubungi contact person sebagaimana nomor telepon yang tertera dalam kemasan beras tersebut.

“Sesuai namanya, semoga Poktan ini terus dapat memberikan kebarokahan dan memberikan manfaat untuk semua terutama berperan dalam sumbangsih ketersediaan pangan terlebih saat ini tengah dihadapkan pada mewabahnya Covid-19,” kata H. Budi S Januardi.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020