Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluh Provinsi Banten memastikan stok atau ketersediaan beras di Banten aman selama tiga bulan ke depan, bahkan untuk April diperkirakan surplus sekitar 127.994 ton.
"Stok beras bulan April sesuai hasil panen sejumlah 241.201 ton, sedangkan kebutuhan konsumsi 113.207 ton. Jadi masih surplus 127.994 ton," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluh Provinsi Banten, Aan Muawanah di Serang, Jumat.
Ia mengatakan, ketersediaan pangan atau kebutuhan pokok tersebut surplus karena pada April dan Mei para petani akan panen, sehingga ketersediaan mencukupi. Namun bahan kebutuhan pokok yang tidak bisa diproduksi di Banten seperti gula pasir dan bawang putih stoknya berkurang di pasaran.
"Ketersediaan pangan Alhamdulillah cukup, malahan surplus karena panen di bulan April dan Mei. Kecuali bahan pangan yang tidak diproduksi oleh Banten seperti gula pasir dan bawang putih, stok berkurang tapi untuk gula pasir akan segera terpenuhi dalam waktu dekat," katanya.
Sehari sebelumya dalam teleconference Rapat Terbatas Antisipasi Mudik yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo dengan Menteri Kabinet Indonesia Maju, para pejabat setingkat menteri dan Gubernur se- Jawa, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) menyampaikan bahwa Provinsi Banten telah memasuki panen pertama hingga pertengahan bulan April.
"Karena itu, untuk tiga bulan ke depan persediaan beras di Banten sudah mencukupi. Dan harga kebutuhan pokok lainnya stabil dan masih terkendali," kata Wahidin.
Ia juga mengusulkan agar Bulog membeli gabah basah dan kering yang ada di petani Banten. Untuk memanfaatkan hasil panen para petani, dan sejalan dengan itu Pemprov Banten juga sudah menyiapkan dana yang cukup untuk membeli hasil panen petani dan mendukung upaya-upaya ketahanan pangan di Provinsi Banten.
Menurut dia, data Dinas Pertanian Provinsi Banten pada bulan Maret 2020 luas lahan panen padi di Provinsi Banten mencapai 49.370 hektare dengan produksi gabah mencapai 255.342 ton. Sementara itu untuk luas lahan panen jagung mencapai 504 hektare dengan produksi mencapai 206 ton jagung pipilan kering.
Pada bulan April 2020, diperkirakan akan terjadi puncak musim panen dengan luas lahan panen padi mencapai 74.332 hektare dengan produksi gabah diprediksi mencapai 384.444 ton. Sementara untuk luas lahan panen jagung mencapai 4.189 hektare dengan produksi mencapai 17.146 ton jagung pipilan kering dan musim panen ini akan berlanjut hingga bulan Mei 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
"Stok beras bulan April sesuai hasil panen sejumlah 241.201 ton, sedangkan kebutuhan konsumsi 113.207 ton. Jadi masih surplus 127.994 ton," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluh Provinsi Banten, Aan Muawanah di Serang, Jumat.
Ia mengatakan, ketersediaan pangan atau kebutuhan pokok tersebut surplus karena pada April dan Mei para petani akan panen, sehingga ketersediaan mencukupi. Namun bahan kebutuhan pokok yang tidak bisa diproduksi di Banten seperti gula pasir dan bawang putih stoknya berkurang di pasaran.
"Ketersediaan pangan Alhamdulillah cukup, malahan surplus karena panen di bulan April dan Mei. Kecuali bahan pangan yang tidak diproduksi oleh Banten seperti gula pasir dan bawang putih, stok berkurang tapi untuk gula pasir akan segera terpenuhi dalam waktu dekat," katanya.
Sehari sebelumya dalam teleconference Rapat Terbatas Antisipasi Mudik yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo dengan Menteri Kabinet Indonesia Maju, para pejabat setingkat menteri dan Gubernur se- Jawa, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) menyampaikan bahwa Provinsi Banten telah memasuki panen pertama hingga pertengahan bulan April.
"Karena itu, untuk tiga bulan ke depan persediaan beras di Banten sudah mencukupi. Dan harga kebutuhan pokok lainnya stabil dan masih terkendali," kata Wahidin.
Ia juga mengusulkan agar Bulog membeli gabah basah dan kering yang ada di petani Banten. Untuk memanfaatkan hasil panen para petani, dan sejalan dengan itu Pemprov Banten juga sudah menyiapkan dana yang cukup untuk membeli hasil panen petani dan mendukung upaya-upaya ketahanan pangan di Provinsi Banten.
Menurut dia, data Dinas Pertanian Provinsi Banten pada bulan Maret 2020 luas lahan panen padi di Provinsi Banten mencapai 49.370 hektare dengan produksi gabah mencapai 255.342 ton. Sementara itu untuk luas lahan panen jagung mencapai 504 hektare dengan produksi mencapai 206 ton jagung pipilan kering.
Pada bulan April 2020, diperkirakan akan terjadi puncak musim panen dengan luas lahan panen padi mencapai 74.332 hektare dengan produksi gabah diprediksi mencapai 384.444 ton. Sementara untuk luas lahan panen jagung mencapai 4.189 hektare dengan produksi mencapai 17.146 ton jagung pipilan kering dan musim panen ini akan berlanjut hingga bulan Mei 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020