PMI Kota Tangerang menyebutkan jumlah pendonor darah di Kota Tangerang menurun sekitar 60-70 persen akibat wabah virus corona atau COVID-19.
Kepala Biro Humas PMI Kota Tangerang, Ade Kurniawan dalam keterangannya, Kamis mengatakan, walau menipis tapi ia memastikan kalau stok darah masih ada sampai saat ini.
“Sangat menurun, hampir 30-40 persen. Banyak pendonor yang meng-cancel kegiatan donornya di instansi atau perusahaan. Di mall juga sepi,” terang Ade, Kamis (26/3/2020).
Ia menjelaskan, biasanya dalam hitungan per hari masuk di angka 350 pendonor. Namun, semenjak wabah corona di kota seribu industri itu hanya mencapai 100 pendonor saja.
“Kita terhambat akhirnya. Awalnya kita menargetkan 20.000 darah untuk Bulan Suci Ramadhan dan pasca Hari Raya Idul Fitri. Ini kita juga saat ini tetap gencar mengajak warga untuk mendonor. Kita door to door kita jemput bola saat wabah ini,” ujarnya.
Saat ini, PMI Kota Tangerang menerapkan status motivasi donor. Jadi kata Ade, untuk pasien yang membutuhkan darah, harus membawa pendonor. Hal itu untuk menutupi stok darah yang ada.
Ade juga mengimbau, kepada warga Kota Tangerang, bahwa Covid-19 tidak berpengaruh kepada donor darah. Sebab, penularan virus yang bermula berasal dari Kota Wuhan, China itu tidak melalui darah.
“Jadi banyak pasien, saudara kita yang membutuhkan darah. Karena tak hanya Covid-19 saja, disitu ada DBD, pendarahan saat ibu melahirkan, khususnya untuk penderita Thalasemia, karena Thalasemia membutuhkan darah dua minggu sekali,” katanya.
“Jangan karena Covid-19 masyarakat nggak mau donor, hayo sebenernya Covid-19 dengan donor darah tidak berpengaruh,” imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020
Kepala Biro Humas PMI Kota Tangerang, Ade Kurniawan dalam keterangannya, Kamis mengatakan, walau menipis tapi ia memastikan kalau stok darah masih ada sampai saat ini.
“Sangat menurun, hampir 30-40 persen. Banyak pendonor yang meng-cancel kegiatan donornya di instansi atau perusahaan. Di mall juga sepi,” terang Ade, Kamis (26/3/2020).
Ia menjelaskan, biasanya dalam hitungan per hari masuk di angka 350 pendonor. Namun, semenjak wabah corona di kota seribu industri itu hanya mencapai 100 pendonor saja.
“Kita terhambat akhirnya. Awalnya kita menargetkan 20.000 darah untuk Bulan Suci Ramadhan dan pasca Hari Raya Idul Fitri. Ini kita juga saat ini tetap gencar mengajak warga untuk mendonor. Kita door to door kita jemput bola saat wabah ini,” ujarnya.
Saat ini, PMI Kota Tangerang menerapkan status motivasi donor. Jadi kata Ade, untuk pasien yang membutuhkan darah, harus membawa pendonor. Hal itu untuk menutupi stok darah yang ada.
Ade juga mengimbau, kepada warga Kota Tangerang, bahwa Covid-19 tidak berpengaruh kepada donor darah. Sebab, penularan virus yang bermula berasal dari Kota Wuhan, China itu tidak melalui darah.
“Jadi banyak pasien, saudara kita yang membutuhkan darah. Karena tak hanya Covid-19 saja, disitu ada DBD, pendarahan saat ibu melahirkan, khususnya untuk penderita Thalasemia, karena Thalasemia membutuhkan darah dua minggu sekali,” katanya.
“Jangan karena Covid-19 masyarakat nggak mau donor, hayo sebenernya Covid-19 dengan donor darah tidak berpengaruh,” imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020