Agung Development melalui anak usahanya PT Indostar Perdana, menggulirkan proyek Allegria Apartment, Bandung, Jawa Barat dengan potensi keuntungan (capital gain) berkisar 7-10 persen per tahun. 

“Capital gain apartemen di Bandung berkisar 7-10% per tahun, di sisi lain, permintaan apartemen juga masih cukup positif terutama di segmen menengah,” papar Agung Hadi Tjahjanto, direktur utama PT Indostar Perdana, dalam siaran pers, di Jakarta, Senin.

Selain dari capital gain alias pertumbuhan harga, tambah dia, membeli apartemen di Bandung juga memiliki potensi pendapatan dari sewa. Karena itu, Allegria Apartment yang merupakan satu-satunya apartemen dikelilingi tujuh kampus terkenal dengan 35.000 mahasiswa dan ribuan aparatur sipil negara (ASN) memiliki captive market sangat jelas.

 “Potensi sewa apartemen di rentang tahun 2022-2023 kami perkirakan berkisar Rp 2-5 juta per bulan, tergantung tipe unitnya. Untuk tipe 28, bisa mencapai Rp 2,5 juta per bulan,” jelas Agung Hadi.

Menurut dia, melihat potensi capital gain dan potensi sewa apartemen itu, bisnis apartemen di Bandung masih cukup menjanjikan. Karena itu, Agung Development akan memulai pembangunan (ground breaking) Allegria Apartment  pada 22 Februari 2020. 

“Kami perkirakan return on investment (ROI) bisa mencapai 12% per tahun,” kata Agung.

Dia menjelaskan, pembangunan apartemen diserahkan kepada  PT PP (Persero) Tbk selaku kontraktor utama.

PP akan menggunakan teknologi terkini Alform Work dalam konstruksi Apartemen Allegria. “Teknologi canggih pertama untuk konstruksi di Bandung ini akan menguatkan komitmen kami untuk memberikan kualitas produk terbaik dan ketepatan waktu penyelesaian bangunan bagi para konsumen,” tuturnya.


Segmen Milenial

Allegria Apartment yang berketinggian 27 lantai memiliki beberapa pilihan luas, yaitu mulai 21 meter persegi (m2) semigross, 28 m2, 42 m2 hingga 56 m2. Proyek yang memiliki kapasitas sekitar 800 unit itu dibanderol mulai Rp 400 jutaan per unit. 

“Saat ini, kami mematok harga Rp 20 juta per m2. Kami juga membidik segmen milenial yang cukup prospektif di kota Bandung,” papar Agung Hadi.

Karena itu, lanjutnya, Allegria Apartmen menyediakan sejumlah fasilitas untuk mendukung kenyamanan para penghuninya. Fasilitas itu antara lain kolam renang atap, ruang bugar, resto atap dan kedai kopi tematik, supermarket, dan kantor bersama, dan lobi setinggi 5,5 meter. 

“Dari total lahan, area yang terbangun hanya 25% saja sehingga 75% -nya menjadi ruang terbuka hijau atau open green area seperti taman dan jogging track,” kata Agung Hadi. 

Sementara itu, pengamat properti dari Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda, pernah mengatakan  bahwa milenial sebenarnya memiliki kemampuan untuk berinvestasi termasuk investasi di sektor properti. Tinggal bagaimana pengembang ataupun juga perbankan menciptakan produk yang memang disukai oleh para milenial. 

“Karena tipe milenial sekarang ini ingin serba praktis dan tidak mau repot," katanya.

Dia mengatakan, milenial mencari hunian dengan harga terjangkau di level Rp500 jutaan dan memiliki fasilitas lengkap dengan akses transportasi yang mumpuni.  

Dari sisi pembiayaan perlu ada tenor atau jangka waktu yang panjang agar milenial mampu untuk mencicil. 

“Kami melihat Bandung adalah kota yang pertumbuhan  index property-nya sangat besar  dibandingkan dengan kota-kota lain di Jawa Barat,” ujar Agung Hadi. 

Data pertumbuhan ekonomi kota Bandung memang tergolong tinggi. Pada 2017, pertumbuhan kota berjuluk Paris van Java itu sempat menyentuh 7,2%, di atas pertumbuhan ekonomi nasional.  

Selain itu, tambah dia, alasan pihaknya menggarap hunian vertikal di kota berpenduduk lebih dari 2,5 juta jiwa itu lantaran Bandung didatangi ribuan mahasiswa dari berbagai kota di Indonesia setiap tahunnya dan menjadi tujuan utama destinasi wisata. 

“Alasan kami masuk ke Bandung juga karena Ibu Kota Provinsi Jawa Barat ini merupakan kota pendidikan sekaligus destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri. Kedatangan mereka untuk belajar di Bandung mendorong permintaan hunian terus bertumbuh,” kata Agung Hadi.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020