Harga bawang putih di beberapa pasar tradisional Kabupaten Batang, Jawa Tengah, bertahap naik dalam sepekan terakhir ini dari  Rp30 ribu per kilogram kini menembus sekitar Rp60 ribu per kilogram.

Sejumlah pedagang di Pasar Induk Batang di Batang, Senin, mengatakan bahwa pada awal Februari 2020, harga bawang putih hanya mencapai Rp30 ribu/ kilogram, kemudian naik menjadi Rp45 ribu/ kilogram, dan kini sudah mencapai Rp60 ribu/ kilogram.

"Harga bawang putih naik bertahap sejak beberapa hari lalu. Kenaikan harga bawang putih sangat drastis hingga mencapai Rp55 ribu. kilogram hingga Rp60 ribu/ kilogram," kata pedagang sayur Solihati (40).

Ia mengatakan sebelumnya dirinya mendapat pasokan bawang putih 20 kilogram per hari namun kini hanya sebanyak 10 kilogram/ hari.

"Yang pasti, kami tidak mengetahui persis penyebab kenaikan harga bawang putih. Namun, para pedagang hanya mendengar kabar jika kenaikan harga bawang putih karena minimnya pasokan dari distributor yang kemungkinan juga terkendala cuaca di musim hujan," kata pedagang sayur lainnya, Wiwin Winarsih.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Batang Subianto mengatakan bahwa kebijakan pemerintah yang masih melarang impor bawang putih dari Tiongkok berdampak pada kenaikan harga komoditi itu.

"Saat ini, pasokan bawang putih dari dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan konsumen sedang kini masih ada larangan impor bawang dari Tiongkok. Imbasnya, karena pasokan sedikit sedang permintaan konsumen terhadap bawang putih meningkat maka harga komoditi itu ikut naik," katanya.

Ia menambahkan pemerintah sudah melakukan survei terhadap kenaikan harga bawang putih dan hasilnya akan dilaporkan pada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk mengambil langkah-langkah antisipasi.


 

Pewarta: Kutnadi

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020