PT Indostar Perdana (Indostar) mulai membangun Apartemen Allegria di Kota Bandung Jawa Barat dengan nilai investasi Rp200 miliar menyusul telah dikantonginya IMB proyek tersebut. 

"Februari ini segera kami bangun," kata Agung Hadi Tjahjanto, Direktur Utama PT Indostar Perdana dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.

Alasan memilih Bandung, Agung menjelaskan kota ini memiliki indeks properti yang sangat besar dibandingka kota-kota lain di Jawa Barat.

Disamping itu, data pertumbuhan ekonomi kota Bandung tergolong tinggi. Pada 2017, pertumbuhan kota berjuluk Paris van Java itu sempat menyentuh 7,2 persen, di atas pertumbuhan ekonomi nasional. 

Selain itu, tambah dia, alasan pihaknya menggarap hunian vertikal di kota berpenduduk lebih dari 2,5 juta jiwa itu lantaran Bandung didatangi ribuan mahasiswa dari berbagai kota di Indonesia setiap tahunnya dan menjadi tujuan utama destinasi wisata. 

“Alasan kami masuk ke Bandung juga karena Ibu Kota Provinsi Jawa Barat ini merupakan kota pendidikan sekaligus destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri. Kedatangan mereka untuk belajar di Bandung mendorong permintaan hunian terus bertumbuh,” papar Agung Hadi.

Indostar optimistis bisnis apartemen sangat cerah di Bandung. Apalagi konektivitas Jakarta-Bandung semakin dipermudah dengan selesainya tol Japek layang dan sedang dibangunnya kereta api cepat Jakarta-Bandung. Kereta api cepat Jakarta-Bandung diperkirakan selesai dan mulai beroperasi akhir 2021 dan hanya membutuhkan waktu 36 menit untuk menempuh jarak Jakarta-Bandung non stop. 

"Nantinya banyak commuters yang memilih bekerja di Jakarta dan tinggal di Bandung, pergi-pulang setiap hari dengan kereta api cepat tersebut," kata dia.

Apartemen Allegria dibangun di daerah Surapati yang merupakan kawasan sibuk dan padat yang dikelilingi oleh banyak perguruan tinggi dan kantor-kantor pemerintahan Provinsi Jawa Barat. 

Lokasi Allegria hanya 2,5 kilometer dari Gedung Sate dan satu-satunya apartemen yang dikelilingi tujuh kampus terkenal dengan 35.000 mahasiswa dan ribuan PNS sehingga captive marketnya sangat jelas. 

“Harga yang kami tawarkan pun relatif terjangkau yakni mulai Rp 400 jutaan per unit,” tambahnya.

Terpisah, pengamat bisnis properti Panangian Simanungkalit, pernah menuturkan bahwa ceruk pasar yang masih tinggi permintaannya adalah apartemen segmen harga di bawah Rp 1 miliar. 

“Sepanjang pengembang tetap fokus pada pasar di bawah Rp 1 miliar, maka pasar nya akan prospektif pada tahun ini,” kata dia.

Agung Hadi juga menjelaskan, Apartemen Allegria yang berketinggian 27 lantai dengan pilihan tipe studio, satu ruang tidur, dan dua ruang tidur. Seluruhnya  dilengkapi dengan sistem rumah pintar terkini. 

Pada bagian atap bangunan akan dilengkapi dengan kolam renang, restoran dan kafe. Selain itu dibagian lain apartemen juga dilengkapi dengan ruang kerja bersama serta lobi diketinggian 5,5 meter.

“Dari total lahan, area yang dibangun hanya 25 persen saja sedangkan sisanya menjadi ruang terbuka hijau seperti taman dan lintasan lari,” tutur dia.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020