PT Multi Toko Halal Indonesia (MTHI) menawarkan kepada masyarakat yang ingin bermitra di bidang mini market (convenience store) halal dengan sistem bagi hasil (syariah).

"Ada tiga pilihan tipe yang dapat disesuaikan dengan kemampuan mitra," kata Imanuddin Nur selaku CEO PT Multi Usaha Syariah selaku induk usaha dari PT MTHI di Meruyung Kota Depok, Jawa Barat, Minggu.

Sebagai tahap awal MUS Halal Convenience Store beroperasi di Meruyung Depok dilengkapi dengan arena olah raga panahan di bagian belakang.

Convenience store itu mencakup tipe A dengan investasi sekitar Rp1 miliar (luas lantai di atas 600 meter persegi), tipe B dengan investasi Rp750 juta (luas lantai sekitar 500 m2), dan tipe C dengan investasi Rp350 juta (luas lantai sekitar 160 m2). 

"Semua tipe akan dilengkapi mushala dan kafe sesuai konsep kami,” ujar Imanuddin.
.
 Dijelaskan juga untuk mempercepat pengembangan, MUS Halal Convenience Store tidak akan menggunakan sistem franchise, tetapi lebih mengutamakan pola kemitraan, pola bagi hasil dari profit. 

“Kalau tidak ada profit, tidak ada bagi hasil. Karena aturan main yang kami terapkan adalah no royalty fee (by omzet). Sedangkan konsep profit sharing yang diberlakukan adalah ‘musyarakah’. Dalam bisnis ini kami selalu mengedepankan ‘Go Halal, No Riba’,” tegas Imanuddin.
 
Imanuddin menambahkan, MUS hadir dengan tiga bisnis untuk produk, pertama adalah fast through untuk langsung membeli barang UMKM untuk dijual kembali dan ekspor. Kedua, melakukan co-branding dengan membeli produk lalu menjual kembali dengan merek MUS. Ketiga adalah kerja sama operasi (KSO) dengan cara berbagi hasil.
 
“Kehadiran toko halal ini tentunya akan menguntungkan para pedagang dan pelaku usaha pasar tradisional di wilayah sekitar. Pasalnya, para pedagang dapat dengan mudah memperoleh produk dengan harga grosir bernama Pahala atau Paket Halal di MUS Halal Convenience Store,” kata Imanuddin.
 
Meski menyandang label halal, ragam produk yang tersedia di MUS Halal Convenience Store bukan hanya diperuntukkan bagi umat muslim, melainkan untuk semua kalangan masyarakat. 

Selain itu mini market ini juga menyediakan gerai infaq  untuk memudahkan pelanggan yang berniat berbagi rezeki dengan menyisihkan uang kembalian untuk bersedekah,” kata Imanuddin.
  
Selain toko halal, MUS juga akan membuka laboratorium halal di Percetakan Negara, Jakarta. Lab ini dibuka untuk umum dan menjamin kehalalan produk yang akan dijual di toko halal. 

“Lab ini juga digunakan untuk pengecekan kualitas produk, sehingga prosesnya bisa lebih cepat. Ke depan, lab ini akan dikembangkan di seluruh Indonesia,” ungkap Imanuddin. 

Sedangkan Tedy Agustiansjah selaku Chairman Multi Inti Sarana (MIS) Group yang mewadahi PT MUS dan PT MTHI menjelaskan dirinya tertarik masuk ke mini market halal ini seiring berkembangnya minat masyarakat terhadap produk-produk halal seperti makanan, kosmetik,  dan sebagainya.
 
Tedy menuturkan, MUS juga siap menggandeng UMKM yang membutuhkan modal ataupun pemasaran. 

“Kami akan menjadi one stop solution melalui empat unit usahanya yang mencakup produk, lab, toko, dan kuliner,” jelas Tedy.
 
 Rencananya MUS Halal Convenience Store akan terus dikembangkan di seluruh wilayah tanah air, ditargetkan sekitar 200 toko halal. 
 
Fasilitas bagi penggemar olah raga panah (Foto ANTARA/ Ganet Dirgantoro)


Pertimbangannya, kata Tedy, karena MIS Group saat ini berafiliasi dengan beberapa koperasi di Indonesia, dengan jumlah anggota sekitar 1.400 dari kelompok menengah-atas yang sebagian berprofesi wirausahawan, sehingga potensi untuk menjadi mitra toko halal sangat besar. 

"Misalnya, bila ada anggota koperasi memiliki dua ruko, bisa bekerja sama dengan MUS untuk mendirikan toko halal di daerahnya," ujar dia.

Ke depan, MUS juga akan melayani jasa antar melalui aplikasi digital untuk mempermudah konsumennya berbelanja secara online. Untuk menunjang bisnis ini MUS pun telah memiliki gudang produk halal di kawasan Cakung, Jakarta Timur, papar Tedy.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020