Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang mengalokasi anggaran untuk insentif para guru honorer yang bersumber dari APBD mencapai Rp52,2 miliar untuk berbagai kategori.

Tenaga pendidik atau guru yang mendapatkan insentif tersebut, yakni guru honorer kategori dua (K-2), guru honorer murni, guru madrasah diniyah (MD), guru mengaji, dan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

“Jika dilihat yang diterima per guru memang kecil, karena kondisi anggaran pemda terbatas. Soal ini guru honorer juga paham,” kata Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah usai bersilaturahim dengan ratusan guru honorer Kabupaten Serang di Aula SMPN 1 Kramatwatu di Serang, Kamis.

Ia menyebutkan beberapa guru yang mendapatkan insentif, yaitu guru honorer K-2 sebanyak Rp6,3 miliar per tahun yang diperuntukan 754 guru, guru honorer murni tingkat SD dan SMP untuk 2.273 orang dialokasikan Rp10,9 miliar per tahun,  dan untuk 6.190 guru madrasah diniyah (MD) dianggarkan Rp14,8 miliar per tahun.

“Ada juga dana insentif guru mengaji sebanyak 9.851 orang dengan total anggaran per tahun Rp11,8 miliar. Kemudian untuk 3.045 guru PAUD dengan anggaran Rp5,48 miliar. Banyak lagi guru-guru nonpegawai negeri yang mendapat insentif. Jumlah dana insentif totalnya Rp52,2 miliar. Kami menganggarkan setiap tahun,” katanya.

Tatu mengaku ingin menaikkan dana insentif untuk guru honorer, karena saat ini masih jauh dari layak.

“Mereka para guru honorer juga sama dengan guru pegawai negeri, bukan separuh waktu dalam mendidik siswa, sama waktunya 'full'. Saya berharap pendapatan asli daerah Kabupaten Serang bisa lebih baik, sehingga bisa mengalokasikan anggaran insentif guru lebih banyak lagi,” katanya.

Terkait dengan jumlah guru honorer yang tersebar di 29 kecamatan, baik SD maupun SMP telah dianggap mencukupi dengan kebutuhan jumlah siswa, Tatu menyebutkan untuk tingkat SD 162.27 siswa.

Jika mengandalkan gruru yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) yang hanya 3.781 orang, maka tidak proporsional dengan jumlah siswa yang ada.

“Tapi kalau dibantu guru honorer, tentu perbandingan antara guru dan siswa tingkat SD maupun SMP, angka perbandingannya masuk. Jadi guru honorer itu sangat dibutuhkan,” kata dia.

Hadir pada silaturahim sekitar 500 guru honorer yang mewakili 29 kecamatan, antara lain Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum, Kepala Dindikbud Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya, dan para pejabat eselon III dan IV di lingkungan Disdikbud Kabupaten Serang.

Kepala Disdikbud Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya mengatakan insentif hanya tambahan penghasilan dari APBD Kabupaten Serang. Selama ini, para guru honorer mendapatkan penghasilan dari alokasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Karena itu pilihan mereka untuk menjadi guru honorer, sehingga kompensasi dari dana BOS,” ujarnya.

Terkait dengan gelar pendidikan para tenaga pendidik, Asep memastikan guru yang berstatus ASN sudah 99 persen berstatus sarjana strata satu (S-1).

"Untuk guru honorer masih ada yang belum sarjana, maka kita dorong agar mereka mengikuti pendidikan sampai S-1 baik dari beasiswa pemda atau sumber lainnya,” kata Asep.

Pewarta: Lukman Hakim

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020