Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Balikpapan merencanakan pembangunan shelter broadband dan minireg guna menunjang implementasi Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS).

Kepala BMKG Balikpapan Ibnu Sulistyono yang dihubungi dari Samarinda, Rabu, mengatakan ada empat titik lokasi yang akan dibangun shelter dan semuanya berada di Kabupaten Kutai Timur yakni di Kecamatan Kaubun, Sandaran, Kongbeng, dan Muara Ancalong.

"Makanya kami melakukan kunjungan kerja ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur untuk melakukan presentasi," bebernya.

Pembangunan shelter broadband dan minireg ini untuk mengantisipasi ancaman gempa di daerah yang berbatasan langsung dengan Selat Makassar itu.

Empat shelter InaTEWS tersebut akan dilengkapi seismograf atau alat untuk mengukur gempa atau getaran yang terjadi pada permukaan bumi.

Selanjutnya dalam waktu dekat, tim akan melakukan survey di empat lokasi yang sudah ditentukan bekerja sama dengan BPKAD Kutim yang mencari lahan kosong. Setiap shelter kecamatan akan dibangun di tanah seluas 4 x 4 meter.

Pembangunan shelter InaTEWS di Kutim akan dimulai 2020 ini menggunakan dana APBN.

Tidak hanya shelter, BMKG juga akan memasang satu unit kamera CCTV pemantau gelombang tsunami. Alat seismograf maupun CCTV yang terpasang tersebut akan terkoneksi dengan alat monitor yang akan diberikan ke BPBD Kutim yang bisa langsung mendapatkan informasi data akurat dan cepat.

"Hal tersebut untuk mengetahui secara langsung ketika gempa yang berdampak tsunami melanda di wilayah Kutim. Sinyal akan dikirimkan ke BPBD Kutim ketika ada potensi gempa," jelasnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kutim Syarifuddin meyambut baik atas bantuan BMKG Balikpapan yang akan membangun shelter InaTEWS di 4 kecamatan di Kutim.

Menurutnya, ini langkah positif untuk mengantisipasi ancaman bencana alam seperti gempa bumi dan juga tsunami karena langsung mendapatkan informasi cepat dan responsif.

Ini sudah sesuai dengan arahan dari Pemkab Kutim dalam kesiap-siagaan bencana. Lewat adanya alat ini tentunya kami juga akan berupaya dalam mengedukasi kepada masyarakat apa yang harus dilakukan ketika terjadi gempa maupun bencana lainnya," tutupnya.
 

Pewarta: Arumanto

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2020