Penjual balon bening di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, meraup untung hingga jutaan rupiah di malam pergantian tahun.
"Lumayan untungnya dibanding berjualan terompet," kata penjual balon bening, Baharuddin, saat ditemui di Jalan Urip Sumoharjo, Mamuju, Selasa malam.
Balon yang dijual Baharuddin, berbeda dengan balon yang dijual para penjaja aksesoris malam pergantian tahun lainnya di Mamuju.
Balon bening yang dijual itu memiliki bahan khusus dengan dihiasi lampu kelap-kelip dan di dalamnya berisi berbagai jenis boneka plastik.
Baharuddin mengatakan balon tersebut didatangkan khusus dari Makassar Sulawesi Selatan.
"Bahannya kuat dan tidak mudah meletus, sementara yang dijual penjual lain bahannya dari balon biasa, kemudian juga dihiasi lampu-lampu, seperti balon yang saya jual," katanya.
Berbekal modal sebesar Rp8 juta, Baharuddin mengaku mendapatkan 500 buah balon bening tersebut.
Kemudian, setelah dipompa atau diberi angin, balon bening itu dijual Rp35.000 per buah.
"Dari modal Rp8 juta itu, kemudian kami bagi lima dan menjualnya di sejumlah tempat di Kota Mamuju. Pada Minggu (29/12), balon bening yang terjual hingga Rp1,8 juta dan kemarin (Senin) Rp1,5 juta. Dan malam ini puncaknya, hingga pukul 19.30 WITA, balon saya sudah terjual 11 buah," tutur Baharuddin.
Ia mengaku, pada setiap malam pergantian tahun selalu menjual terompet.
Namun, karena tahun ini ada larangan menjual terompet sehingga ia menjual balon bening.
"Baru tahun ini ada balon bening seperti ini. Biasanya saya menjual terompet tetapi karena sekarang dilarang jadi saya jual balon bening. Untungnya juga jauh lebih besar dibanding menjual terompet," ujar Baharuddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Lumayan untungnya dibanding berjualan terompet," kata penjual balon bening, Baharuddin, saat ditemui di Jalan Urip Sumoharjo, Mamuju, Selasa malam.
Balon yang dijual Baharuddin, berbeda dengan balon yang dijual para penjaja aksesoris malam pergantian tahun lainnya di Mamuju.
Balon bening yang dijual itu memiliki bahan khusus dengan dihiasi lampu kelap-kelip dan di dalamnya berisi berbagai jenis boneka plastik.
Baharuddin mengatakan balon tersebut didatangkan khusus dari Makassar Sulawesi Selatan.
"Bahannya kuat dan tidak mudah meletus, sementara yang dijual penjual lain bahannya dari balon biasa, kemudian juga dihiasi lampu-lampu, seperti balon yang saya jual," katanya.
Berbekal modal sebesar Rp8 juta, Baharuddin mengaku mendapatkan 500 buah balon bening tersebut.
Kemudian, setelah dipompa atau diberi angin, balon bening itu dijual Rp35.000 per buah.
"Dari modal Rp8 juta itu, kemudian kami bagi lima dan menjualnya di sejumlah tempat di Kota Mamuju. Pada Minggu (29/12), balon bening yang terjual hingga Rp1,8 juta dan kemarin (Senin) Rp1,5 juta. Dan malam ini puncaknya, hingga pukul 19.30 WITA, balon saya sudah terjual 11 buah," tutur Baharuddin.
Ia mengaku, pada setiap malam pergantian tahun selalu menjual terompet.
Namun, karena tahun ini ada larangan menjual terompet sehingga ia menjual balon bening.
"Baru tahun ini ada balon bening seperti ini. Biasanya saya menjual terompet tetapi karena sekarang dilarang jadi saya jual balon bening. Untungnya juga jauh lebih besar dibanding menjual terompet," ujar Baharuddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019