Produksi ikan asin di kawasan tempat pelelangan ikan (TPI) Labuan I, Pandeglang, Banten melimpah meski cuaca menghadapi musim angin barat yang disertai gelombang pasang dan hujan deras.

"Kami hingga kini masih memproduksi ikan asin dan bisa memenuhi permintaan konsumen," kata Emar, seorang perajin ikan asin di TPI Labuan I Pandeglang, Senin.

Produksi tangkapan nelayan cukup melimpah,sehingga mampu memproduksi satu sampai dua ton/hari ikan asin.

Para konsumen dari berbagai daerah di Provinsi Banten bisa terlayani untuk permintaan ikan asin sebab nantinya dijual kembali untuk mencari keuntungan.

"Kami sejak tiga bulan terakhir tidak kesulitan untuk mendapatkan pasokan ikan dari nelayan," katanya.

Menurut dia,  menjual ikan asin mulai Rp25.000 sampai Rp50.000/kilogram dengan jenis ikan kacang-kacangan, tembang, banjar dan layur.

Saat ini, populasi tangkapan ikan itu cukup melimpah, sehingga mampu memproduksi ikan.

"Kami hari ini mendapatkan ikan dari nelayan sebanyak 30 karung," ujarnya.

Begitu juga perajin lainnya di TPI Labuan I Pandeglang, Siti Rohmah mengaku dirinya memproduksi ikan asin dendeng dan sudah dipesan oleh pedagang besar di DKI Jakarta.

Harga ikan asin dendeng dijual Rp150.000/kilogram, karena memiliki mutu dan kualitas.

Mereka para konsumen yang datang ke sini sudah menjadi langganan sehingga tidak kesulitan untuk memasarkan ikan asin dendeng.

"Kami hari ini memasok ikan asin dendeng ke Jakarta sebanyak satu ton. Kami pasca-bencana tsunami setahun lalu produksi ikan melimpah dan terpenuhi permintaan konsumen," katanya.

Berdasarkan pantauan di TPI Labuan I Pandeglang para nelayan masih melakukan kegiatan melaut dan banyak kapal nelayan yang bersandarkan setelah melaut.

Bahkan, transaksi pelelangan ikan cukup ramai dan para nelayan sibuk mengangkut ikan-ikan hasil tangkapan.

"Kami seharian melaut bisa menangkap ikan sebanyak 10 ton," kata Asep, nelayan TPI Labuan I Pndeglang.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019