Pemerintah Kabupaten Serang terus berupaya meningkatkan ekonomi masyarakat, salah satunya dengan mendorong pengembangan budi daya ikan air tawar agar masyarakat terbiasa mengkonsumsi ikan.

Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa menjelaskan, budi daya ikan bertujuan untuk mengembangkan potensi wilayah Kabupaten Serang bagian selatan yaitu dengan budi daya ikan air tawar. 

“Kita kembangkan disini model kelompok budi daya ikan air tawar secara terintegrasi,” kata Pandji saat meninjau budi daya ikan Kelompok Pembudi Daya Ikan (Pokdakan) Tunas Harapan di Kampung Amis Barang, Kecamatan Pabuaran, Kamis.  

Rencananya Kata Pandji, budi daya ikan air tawar secara terpadu produksinya mulai dari pemisahan, pembesaran, pemeliharan, dan pemasarannya. Selain itu, Pemkab Serang melalui DKPP memberikan bantuan mesin pencetak pakan ikan air tawar asalkan bahan bakunya tersedia. 

“Salah satunya membuat ternak cacing untuk diolah sendiri degan mesin yang ada,” kata Pandji.

Ia juga menjelaskan, budi daya ikan air tawar secara terpadu akan dilakukan di seluruh desa di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Ciomas, Padarincang, dan Baros yang potensi saluran airnya bagus. 

“Kita dorong sentra budi daya ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi,” ungkap Pandji.

Menurutnya, budi daya ikan air tawar bertujuan mengajarkan masyarakat agar membiasakan diri atau membudayakan makan ikan yang memiliki nilai gizi tinggi. Pasalnya, angka gemar makan ikan di Kabupaten Serang masih rendah secara nasional.

“Secara nasional angka masyarakat gemar makan ikan sebesar 47 kilogram perkapita pertahun, untuk di Kabupaten Serang baru 26 kilo gram perkapita pertahun. Oleh karena itu kita ingin dorong supaya kita bisa melewati angka konsumsi ikan secara nasional,” tutur Pandji.

Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo menuturkan, bahwa inovasi budi daya ikan air tawar secara terpadu bertujuan  peningkaan produksi. Karena, jika produksi sudah meningkat konsumsi masyarakat juga akan meningkat.

 “Budi daya ikan air tawar yang pemasaran masih meningkat itu ikan lele, ikan payung, gurame, emas, arwana, bahkan ikan hias juga banyak. Yang pasti penjualan yang masih tinggi itu ikan lele,” ujar Suhardjo.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Serang, Bahrul Ulum mengatakan, dengan adanya budi daya ikan air tawar secara terpadu perlu adanya sinergitas antar organisasi perangkat daerah (OPD). Untuk Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) sebagai pemasaran, dan Dinas Kesehatan (Dinkes) dari sektor kesehatan.

“Untuk pemasarannya baik DKPP, Diskoperindag, dan Dinkes berbeda namun tetap tujuannya sama,” ujarnya.

Pewarta: Lukman Hakim

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019