Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah berharap dengan adanya lomba kampung bersih dan aman (LKBA) dapat menghidupkan kembali semangat tradisi gotong royong di masyarakat.
 
Tatu menjelaskan, lingkungan yang bersih dan aman sudah semestinya diterapkan oleh warga melalui kesadarannya dengan menghidupkan kembali tradisi gotong royong. 

"Antusiasme warga untuk mengikuti perlombaan ini merupakan hal yang positif dan bisa menjadi kebiasaan yang bisa diterapkan oleh kampung lain," kata Tatu di sela-sela roadshow LKBA bersama Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah di Kecamatana Pamarayan, Rabu.

Menurutnya, desa harus dibangun melalui kemandirian dengan prinsip dari, oleh, dan untuk masyarakat desa. Semangat kemandirian tersebut tengah dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) Tahun 2019. 

Kemandirian dan semangat gotong royong yang tercipta melalui LKBA dirasakan oleh Camat Pamarayan, Edi Sumardi. 
Edi menjelaskan, sebelum ada LKBA, masyarakat kurang peduli dengan kondisi lingkungannya yang kurang bersih. 

“Kini masyarakat secara spontan menjaga dan membersihkan wilayahnya masing-masing. Terlihat dengan penataan kampung yang lebih tertata dan kesadaran warga meningkat,” kata Edi.

Edi berharap, LKBA bisa dilakukan setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungannya. Karena, gerakan yang dilakukan pertama tersebut berhasil menarik masyarakat untuk melakukan gotong royong dan ronda yang hampir dilupakan. 

“Kita lakukan pengolahan sampah sekitar untuk dimanfaatkan atau didaur ulang agar bisa bermanfaat secara otomatis mengurangi sampah lingkungan,“ katanya.

Senada dengan Edi, Camat Bandung Subur Priyanto mengatakan, LKBA menjadikan silaturahmi antar warga semakin kuat dan menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya menjaga lingkungan. 

“Kegiatan ini sangat positif, meningkatkan semangat antar warga untuk menjadikan lingkungannya lebih asri,“ ujar Subur.

Subur mengatakan, sebanyak delapan desa di Kecamatan Bandung mengikuti LKBA yang diwakili oleh masing-masing rukun warga (RW) setiap desa. 

“Kita tidak mengharapkan juara karena yang terpenting menguatkan kebersamaan antar warga dan menjadikan kampung lebih asri dan nyaman,“ turutnya.

Ia juga mengakui, perubahan antar kampung di setiap RW terlihat lebih bagus dari sebelumnya, seperti terdapat spot selfie yang terdapat di setiap RW, menjadikan lingkungan lebih unik.

“Yang terpenting warga  bisa terus kompak dan menjadikan kampung lebih bagus dari sebelumnya,” katanya.

Sebanyak 326 kampung di Kabupaten Serang berkompetisi dalam LKBA yang digelar Pemkab Serang, Polda Banten, Korem 064/Maulana Yusuf Banten, dan harian Radar Banten. Kampung yang berkompetisi sudah terseleksi dan mewakili setiap desa.

 

Pewarta: Lukman Hakim

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019