Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta menyebutkan genangan di sejumlah jalan protokol ddi Jakarta terjadi karena "antrean air" yang tidak seimbang dengan jumlah saluran air.
"Secara umum, kondisi saluran kita enggak bermasalah karena rutin kami bersihkan. Tadi ada genangan di jalan-jalan protokol sebagian besar karena 'antrean air" yang mau masuk ke mulut-mulut saluran air yang jumlahnya kurang," ucap Kepala Dinas Dinas Sumber Daya Air (SDA) Juaini Yusuf saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Juaini menyebutkan mulut untuk saluran air perlu ditambah lagi sehingga mempercepat surutnya genangan air.
"Padahal di salurannya sendiri air belum penuh. Jadi untuk mempercepat air masuk perlu ada penambahan jumlah mulut-mulut air yang ada," kata Juaini.
Sementara itu, untuk pompa air telah disiapkan oleh Dinas SDA. Semua pompa yang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta disebut berjalan normal.
"Pompa yang telah disiapkan Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta sebanyak 122 unit pompa mobile dan 474 unit pompa stasioner yang tersebar di 165 lokasi, dengan total kapasitas 489,01 meter kubik per detik," ujar Juaini.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, ada 19 titik genangan yang muncul di berbagai ruas jalan dengan beberapa titik genangan sudah surut.
Titik genangan paling banyak muncul di Jakarta Selatan, di antaranya Jl Prof Dr Satrio, Jl Jenderal Sudirman, Jl Gatot Subroto, Jl Rasuna Said, Jl Kapten Tendean, Jl Denpasar Raya dan Jl Kebayoran Lama dengan kedalaman bervariasi dari 10-20 cm hingga 10-40 cm.
Genangan juga sempat muncul di Jakarta Pusat, yaitu di Jalan Gerbang Pemuda, Jl Asia Afrika (depan Plaza Senayan), Jl Gelora hingga Jl Pangeran Diponegoro dengan kedalaman 5-30 sentimeter.
Di Jakarta Timur, genangan sempat muncul di Jl Pulomas Raya, Jl Lapangan Tembak Cibubur, Jl Pemuda Raya, Jl Komodor Halim dan Jl Bojana Tirta dengan kedalaman antara 5-35 sentimeter.
Di Jakarta Barat, genangan sempat muncul di Jl Letjen S Parman, Jl Tanjung Duren dan Jl Tubagus Angke dengan kedalaman antara 5-30 sentimeter.
BPBD DKI juga mencatat muncul genangan air di permukiman yang ada di Jakarta Barat, tepatnya di Kelurahan Rawa Buaya, Kelurahan Sukabumi Selatan, dan Kelurahan Kota Bambu Utara. Ketinggian air bervariasi, dari 20 cm hingga 100 cm.
BPBD menyebut berdasarkan data pada pukul 17.00 WIB, genangan di lokasi-lokasi tersebut telah surut atau 0 cm.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Secara umum, kondisi saluran kita enggak bermasalah karena rutin kami bersihkan. Tadi ada genangan di jalan-jalan protokol sebagian besar karena 'antrean air" yang mau masuk ke mulut-mulut saluran air yang jumlahnya kurang," ucap Kepala Dinas Dinas Sumber Daya Air (SDA) Juaini Yusuf saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Juaini menyebutkan mulut untuk saluran air perlu ditambah lagi sehingga mempercepat surutnya genangan air.
"Padahal di salurannya sendiri air belum penuh. Jadi untuk mempercepat air masuk perlu ada penambahan jumlah mulut-mulut air yang ada," kata Juaini.
Sementara itu, untuk pompa air telah disiapkan oleh Dinas SDA. Semua pompa yang dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta disebut berjalan normal.
"Pompa yang telah disiapkan Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta sebanyak 122 unit pompa mobile dan 474 unit pompa stasioner yang tersebar di 165 lokasi, dengan total kapasitas 489,01 meter kubik per detik," ujar Juaini.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, ada 19 titik genangan yang muncul di berbagai ruas jalan dengan beberapa titik genangan sudah surut.
Titik genangan paling banyak muncul di Jakarta Selatan, di antaranya Jl Prof Dr Satrio, Jl Jenderal Sudirman, Jl Gatot Subroto, Jl Rasuna Said, Jl Kapten Tendean, Jl Denpasar Raya dan Jl Kebayoran Lama dengan kedalaman bervariasi dari 10-20 cm hingga 10-40 cm.
Genangan juga sempat muncul di Jakarta Pusat, yaitu di Jalan Gerbang Pemuda, Jl Asia Afrika (depan Plaza Senayan), Jl Gelora hingga Jl Pangeran Diponegoro dengan kedalaman 5-30 sentimeter.
Di Jakarta Timur, genangan sempat muncul di Jl Pulomas Raya, Jl Lapangan Tembak Cibubur, Jl Pemuda Raya, Jl Komodor Halim dan Jl Bojana Tirta dengan kedalaman antara 5-35 sentimeter.
Di Jakarta Barat, genangan sempat muncul di Jl Letjen S Parman, Jl Tanjung Duren dan Jl Tubagus Angke dengan kedalaman antara 5-30 sentimeter.
BPBD DKI juga mencatat muncul genangan air di permukiman yang ada di Jakarta Barat, tepatnya di Kelurahan Rawa Buaya, Kelurahan Sukabumi Selatan, dan Kelurahan Kota Bambu Utara. Ketinggian air bervariasi, dari 20 cm hingga 100 cm.
BPBD menyebut berdasarkan data pada pukul 17.00 WIB, genangan di lokasi-lokasi tersebut telah surut atau 0 cm.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019