Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Banten mengintensifkan pengawasan penyelundupan narkoba ke wilayah Banten menjelang Natal dan Tahun Baru pada lokasi-lokasi pintu masuk melalui pelabuhan di perairan Banten.

Kepala BNN Provinsi Banten Tantan Sulityana di Serang, Kamis mengatakan, puluhan pelabuhan tikus atau pelabuhan tidak resmi yang tersebar di sepanjang perairan laut pantai Tangerang hingga Lebak masih rawan dijadikan pintu masuk narkoba ke wilayah Banten.

"Kita melihat tren penyelundupan masih tinggi ya. Nah kita melakukan peningkatan pengawasan di titik-tirik rawan. Kemarin kita sudah melakukan pelatihan pengawasan bersama stakeholder pelabuhan," kata Tantan usai menghadiri pertemuan tahunan Bank Indonesia (BI).

Tantan mengakui kerawanan itu akibat adanya pelabuhan tikus sebagai pintu masuk narkoba ke Banten. Apalagi dalam beberapa temuan BNN misalnya, para pengedar memasukan narkotika jenis apapun melalui jalur perairan laut.

"Jalur ini dianggap strategis lantaran pengawasan belum optimal. Kurangnya jumlah personil menjadi persoalan dalam melakukan pengawasan di wilayah perairan," kata dia.

Selain jalur pelabuhan rakyat atau jalur tikus, Tantan mengatakan, pihaknya juga intensif melakukan pemantauan terhadap 12 pelabuhan resmi. Biasanya BNN bekerja sama dengan pihak pelabuhan dan aparat terkait lainnya untuk mendeteksi kemungkinan adanya penyelundupan barang haram tersebut.

Selain itu, katanya, dalam beberapa pengungkapan kasus narkoba belum lama ini, para pengedar kerap kali mengelabui petugas dengan pengiriman paket yang dikirim melalui jasa pengiriman, sehingga kondisi ini juga terus menjadi perhatian jajaran BNN Banten.

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019