Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan bahwa dalam penanggulangan bencana juga perlu mengedepankan pengurangan risiko agar dapat meminimalkan dampak dari kejadian tersebut.
"Penanggulangan bencana tidak hanya penanganan gawat darurat, namun saat ini juga perlu mengedepankan pengurangan risiko bencana," kata Asisten Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Bantul Sri Ediastuti di Bantul, Minggu.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat memimpin Apel Siaga Bencana dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi potensi ancaman bencana pada musim hujan yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul.
Oleh karena itu, kata dia, dalam penanggulangan bencana juga menjadi tanggung jawab tiga pilar, yaitu pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, Ketiga elemen itu harus dilibatkan dalam kegiatan mitigasi guna pengurangan risiko bencana.
"Sehubungan dengan hal tersebut juga dibutuhkan koordinasi yang terpadu dalam penanggulangan bencana agar efektif, efisien dan tidak mementingkan ego sektoral," katanya.
Dia mengatakan, terhadap para relawan yang tergabung dalam forum pengurangan resiko bencana (FPRB) seluruh Bantul yang juga diberikan apresiasi atas kerelaan dalam membantu pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana.
"Bantul bagian daerah yang rawan bencana, daerah yang sering tertimpa bencana, karena itu kami mewakili pemda Bantul ucapkan terima atas bantuan dan partisipasi, karena pemda banyak kekurangan dalam menyelenggarakan kegiatan penanggulangan bencana," katanya.
Dia juga mengatakan, ada beberapa poin yang perlu ditekankan dalam persiapan para relawan dan masyarakat dalam menghadapi musim hujan, diantaranya mengantisipasi potensi bencana yang terjadi ketika hujan deras ekstrem.
"Saat ini telah memasuki musim hujan, dalam perubahan musim itu tentu akan ada dampak dari bencana hidrometrologi yang perlu kita waspadai, yaitu angin kenceng, banjir dan tanah longsor," katanya.
Namun, kata dia, disisi lain pada saat musim hujan juga dapat membawa berkah bagi sebagian wilayah yang selama ini mengalami kekeringan, yaitu memanfaatkan air sebagai cadangan pada waktu yang akan datang.
"Maka ini diperlukan gerakan memanen air hujan, meresapkan dan memelihara, sehingga juga diperlukan tindakan menjaga dan melestarikan alam," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Penanggulangan bencana tidak hanya penanganan gawat darurat, namun saat ini juga perlu mengedepankan pengurangan risiko bencana," kata Asisten Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Bantul Sri Ediastuti di Bantul, Minggu.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat memimpin Apel Siaga Bencana dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi potensi ancaman bencana pada musim hujan yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul.
Oleh karena itu, kata dia, dalam penanggulangan bencana juga menjadi tanggung jawab tiga pilar, yaitu pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, Ketiga elemen itu harus dilibatkan dalam kegiatan mitigasi guna pengurangan risiko bencana.
"Sehubungan dengan hal tersebut juga dibutuhkan koordinasi yang terpadu dalam penanggulangan bencana agar efektif, efisien dan tidak mementingkan ego sektoral," katanya.
Dia mengatakan, terhadap para relawan yang tergabung dalam forum pengurangan resiko bencana (FPRB) seluruh Bantul yang juga diberikan apresiasi atas kerelaan dalam membantu pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana.
"Bantul bagian daerah yang rawan bencana, daerah yang sering tertimpa bencana, karena itu kami mewakili pemda Bantul ucapkan terima atas bantuan dan partisipasi, karena pemda banyak kekurangan dalam menyelenggarakan kegiatan penanggulangan bencana," katanya.
Dia juga mengatakan, ada beberapa poin yang perlu ditekankan dalam persiapan para relawan dan masyarakat dalam menghadapi musim hujan, diantaranya mengantisipasi potensi bencana yang terjadi ketika hujan deras ekstrem.
"Saat ini telah memasuki musim hujan, dalam perubahan musim itu tentu akan ada dampak dari bencana hidrometrologi yang perlu kita waspadai, yaitu angin kenceng, banjir dan tanah longsor," katanya.
Namun, kata dia, disisi lain pada saat musim hujan juga dapat membawa berkah bagi sebagian wilayah yang selama ini mengalami kekeringan, yaitu memanfaatkan air sebagai cadangan pada waktu yang akan datang.
"Maka ini diperlukan gerakan memanen air hujan, meresapkan dan memelihara, sehingga juga diperlukan tindakan menjaga dan melestarikan alam," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019