Ir HM Suaib Didu MM terpilih sebagai Ketua Umum Keluarga Mahasiswa dan Alumni Penerima Beasiswa Supersemar (KMA-PBS) periode 2019-2023 pada Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 Ormas tersebut yang berlangsung di Sentul Bogor Jawa Barat, Sabtu.
Ketua Umum KMA-PBS sebelumnya (periode 2015-2019) adalah Dr HM Syahrial Yusuf MM, sedangkan HM Suaib Didu pada kepengurusan periode empat tahun sebelumnya itu menjabat sebagai Wakil Ketua Umum.
Pemilihan Ketua Umum KMA-PBS untuk kepengurusan selama empat tahun ke depan itu dilaksanakan dalam rangkaian acara Munas KMA-PBS yang berlangsung dari 15 hingga 16 November 2019, dengan mengacu pada prinsip musyawarah untuk mufakat.
Pada pemilihan yang dihadiri perwakilan pengurus KMA-PBS dari 25 provinsi itu sebelumnya muncul tujuh nama kandidat Ketua Umum. Lalu atas kesepakatan peserta Munas, para kandidat pimpinan KMA-PBS itu melakukan pertemuan tertutup serta menyepakati HM Suaib Didu sebagai Ketua Umum KMA-PBS periode 2019-2023.
Ketua Umum yang baru selanjutnya disepakati akan bertindak selaku Ketua Formatur yang bersama-sama para anggota formatur akan membentuk susunan kepengurusan KMA-PBS periode 2019-2023.
Usai acara pemilihan, HM Suaib Didu menyatakan siap mengemban amanah sebagai Ketua Umum KMA-PBS 2019-2023 serta meminta dukungan semua pihak terkait agar dia dan jajaran pengurus Ormas tersebut nantinya mampu memberi andil bagi kemajuan pendidikan anak bangsa.
“Sebagai ‘anak ideologis’ Pak Harto, saya dan kita semuanya harus siap meneruskan cita-cita beliau untuk turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, dalam batas kemampuan yang kita miliki,” katanya.
Terkait dengan pemilihan Ketua Umum KMA-PBS periode 2019-2023, wartawan senior yang juga Humas KMA-PBS 2015-2019 Aat Surya Safaat mengapresiasi mekanisme pemilihan yang mengacu pada asas musyawarah untuk mufakat dengan dilandasi semangat kekeluargaan.
“Terima kasih kepada Ketua Pemilihan Pak Idris Sarong yang menyepakati pemilihan dengan asas musyawarah untuk mufakat sebagai perwujudan sila keempat dari Pancasila, yakni kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,” kata Aat.
Sebelum pelaksanaan pemilihan Ketua Umum KMA-PBS periode 2019-2023, Pemred Kantor Berita ANTARA 2016-2017 yang juga pernah menjadi Kepala Biro ANTARA di New York AS selama lima tahun (1993-1998) itu bertindak selaku moderator pada Seminar Nasional bertema “Memperkokoh semangat kebangsaan dan persatuan Indonesia”.
Seminar tersebut menampilan dua narasumber, yakni Prof. KH. Nasaruddin Umar, MA, Ph.D (Imam Besar Masjid Istiqlal yang juga Rektor Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an - PTIQ) dan Prof. Dr. Ir. Syamsul Bahri MS (Lembaga Pengkajian MPR).
Inti dari presentasi kedua narasumber pada seminar itu adalah perlunya para alumni penerima beasiswa Supersemar memiliki “spiritual saving” (tabungan spiritual) dan “social saving” (tabungan sosial) serta semangat dan jiwa “leader” (pemimpin) dan manajer sebagaimana yang dimiliki Pak Harto (Presiden kedua RI) semasa hidup.
Kedua narasumber juga menyepakati aspirasi yang berkembang agar para alumni penerima beasiswa Supersemar membentuk yayasan yang menghimpun dana untuk kepentingan beasiswa bagi para mahasiswa yang berprestasi namun kurang mampu secara ekonomi, sesuai inspirasi dan semangat beasiswa Supersemar.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019