Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lebak Rusito mengatakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) perlu melibatkan pendamping dari lembaga profesional di bidang pengembangan usaha ekonomi masyarakat.

"Kita dalam waktu dekat akan menjalin kerja sama dengan Perguruan Tinggi sebagai pendamping BUMDes itu," kata Rusito di Lebak, Jumat.

Potensi pengembangan usaha ekonomi masyarakat Kabupaten Lebak dinilai luar biasa, karena memiliki kekayaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah dari bidang pertanian, perikanan, perkebunan, pertambangan dan pariwisata.

Namun, sejauh ini potensi SDA tersebut belum menjadikan andalan ekonomi masyarakat.

Karena itu, pihaknya mendorong potensi kekayaan alam dapat dikelola usaha ekonomi masyarakat melalui BUMDes.

"Kami yakin pengembangan usaha ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan SDA itu dipastikan jangka panjang," ujarnya menjelaskan.

Menurut dia, saat ini, usaha ekonomi yang dikelola BUMDes hanya bersifat jangka pendek, seperti usaha sewa tenda dan perbengkelan.

Pengembangan usaha ekonomi masyarakat melalui BUMDes mampu meminimalisasi kemiskinan dan pengangguran.

Saat ini, jumlah BUMDes di Kabupaten Lebak sejak 2017 sampai 2019 tercatat 210 unit dan di antaranya terdapat pengembangan usaha yang berkembang usaha budidaya ikan lele di Desa Luhur Jaya Kecamatan Cipanas.

Begitu juga BUMDes Desa Citorek Kecamatan Cibeber mengembangkan aneka kerajinan juga Bumdes Cibareno Desa Cibareno Kecamatan Cilograng usaha air laut menjadi air tawar.

Selama ini, nilai perguliran uang melalui BUMDes cukup lumayan, bahkan panen ikan lele di Desa Luhur Jaya Kecamatan Cipanas menguntungkan sekitar Rp14 juta.

"Kami optimistis pengelolaan BUMDes yang melibatkan lembaga profesional dapat menumbuhkan perguliran ekonomi masyarakat pedesaan," katanya.

Ditempat terpisah Kepala Seksi Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lebak Hasanudin mengatakan pihaknya terus mengevaluasi pengelolaan BUMDes yang membuka usaha bidang aneka makanan olahan, kerajinan tangan, sewa alat perkawinan, peternakan, sablon, sewa ruko dan lainnya.

Sebab, pengelolaan usaha BUMDes mendapat pernyertaan modal dari dana desa (DD),sehingga harus berhasil menggulirkan usaha tersebut.

Namun, pihaknya mengapresiasi pengelolaan BUMDes karena mampu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dan lapangan pekerjaan juga dapat mengendalikan urbanisasi.

Dimana saat ini masih banyak warga Lebak mencari pekerjaan ke luar daerah hingga luar negeri.

"Kami ke depan akan membentuk BUMDes Bersama untuk menampung semua komoditas usaha masyarakat,termasuk pertanian, perkebunan dan peternakan," katanya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019