Program Studi Psikologi, Fakultas Humaniora dan Bisnis (FHB), Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) Bintaro Tangerang Selatan bersama dengan Center for Open Science (COS) menjadi tuan rumah webinar bertajuk Advancing Science in Indonesia "Current Global Research Practices" yang dihadiri perwakilan 39 universitas.

Dr. Hendy Tannady, selaku Dekan Fakultas Humaniora dan Bisnis di Tangerang Rabu mengatakan, kegiatan penelitian khususnya bagi dosen perguruan tinggi sangatlah penting. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan internasionalisasi yang dilakukan oleh Prodi Psikologi UPJ.

Totalnya ada sekitar 1.322 peserta dari 39 universitas negeri maupun swasta di Indonesia yang menghadiri antara lain Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Syiah Kuala Aceh, Universitas Pendidikan Ganesha Bali, Universitas Muhammadiyah Gorontalo, Universitas Katolik Widya Mandira NTT, dan sebagainya.

Aries Yulianto selaku Kepala Program Studi Psikologi, mengatakan penggunaan open science untuk berbagi dan berkolaborasi penelitian, preregistration dan registered reports untuk penelitian yang dilakukan hingga open scholarship merupakan hal masih baru bagi penelitian di Indonesia namun memiliki potensi untuk dikembangkan.

“Bagi Prodi Psikologi UPJ sendiri, upaya-upaya menuju open science akan mulai dilakukan sebagai budaya akademik yang ingin dikembangkan di Prodi Psikologi," katanya.

Ada tiga pembicara yang berasal dari Amerika Serikat dan Australia yang kesemuanya adalah profesor di bidang psikologi.

Prof. Brian Nosek, selaku Direktur Eksekutif Center for Open Science (COS) University of Virginia membahas mengenai dampak negatif dari sampel yang kecil terhadap penelitian.

Dijelaskannya, bahwa peneliti saat ini lebih banyak berfokus pada bagaimana penelitiannya dipublikasikan, bukan bagaimana penelitian dilakukan dengan bena.

"Kami memperkenalkan dan mengajak para peneliti di Indonesia untuk memanfaatkan OSF untuk berbagi dan berkolaborasi dalam penelitian," katanya.

Prof. Simine Vazire, dari University of California Davis, membahas mengenai pentingnya preregistration penelitian untuk meningkatkan kredibilitas penelitian.

Preregistration juga mencegah terjadinya HARKing (Hypothesis After Results are Known), yaitu membuat hipotesis setelah dilakukan analisis data, padahal hipotesis seharusnya dibuat di awal penelitian.

Selain itu, Prof. Simine juga membahas tentang pentingnya Registered Reports, yang dapat mencegah terjadinya publication bias, selain juga peneliti dapat memiliki peluang untuk memperbaiki kelemahan penelitian.

Prof. Virginia Barbour dari Australian Open Access Strategy (AOAS), Queensland University of Technology Australia membahas mengenai menyampaikan perbedaan antara free-access dengan open access. Dimana open-access cakupannya lebih luas dari free-access.

Prof Barbour juga memberikan tips bagaimana mempublikasi penelitian kepada penerbit jurnal yang terpercaya.

"keterbukaan (openness) penelitian dapat meningkatkan dampak dan jangkauan penelitian agar tercapainya open scholarship," ujarnya.
 

Pewarta: Achmad Irfan

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019