Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengajak masyarakat di daerah itu melawan terorisme dan peredaran narkoba karena bertentangan dengan ajaran Islam dan hukum negara.

"Kita berharap masyarakat, termasuk santri ikut aktif melawan terorisme dan narkoba," kata Iti Octavia di hadapan ribuan santri saat menggelar istighatsah Hari Santri di Alun-Alun Rangkasbitung, Lebak, Senin.

Masyarakat Kabupaten Lebak yang religius dan juga sebagai daerah santri, harus melawan jaringan terorisme dan peredaran narkoba.

Pemerintah Kabupaten Lebak mengajak masyarakat agar melawan gerakan terorisme dan narkoba, karena membahayakan umat muslim.

Masyarakat harus mewaspadai terorisme agar paham radikal tidak masuk ke wilayah Kabupaten Lebak.

Wilayah Kabupaten Lebak masuk kategori rawan dimasuki terorisme, karena banyak desa-desa terpencil yang tingkat pendidikan warganya masih rendah.

Di samping itu,  Kabupaten Lebak juga merupakan daerah penyangga ibu kota Jakarta.

"Kami minta masyarakat jika ada pendatang baru maka wajib melapor ke kepala dusun atau ketua rukun warga (RW) guna mencegah terorisme dan narkoba," katanya.

Ia mengatakan,  terorisme tidak mencerminkan ajaran Islam sebagai agama "Rahmatan Lil Alamin" atau rahmat bagi seluruh alam yang mencintai kedamaian, kerukunan, toleransi dan saling mencintai antarumat manusia.

Begitu juga narkoba dapat membahayakan generasi bangsa dan masa depan mereka, bahkan banyak  yang meninggal akibat narkoba.

"Kita mengapresiasi selama ini Lebak aman, damai dan tertib dan tidak ditemukan adanya kelompok radikal, namun tetap perlu waspada untuk pencegahan dengan melibatkan semua pihak, termasuk kepolisian, aparat pemerintah daerah, tokoh agama dan masyarakat," ujarnya.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019