Musisi "reggae" Indonesia Tony Q Rastafara menginginkan agar warga tidak mengotori Kepulauan Seribu dengan sampah yang akan merusak lingkungan yang menjadi destinasi wisata Jakarta.
Pria yang berjulukan Presiden "reggae" Indonesia itu mengatakan sudah dua kali pentas di wilayah Kepulan Seribu, dan menyayangkan perilaku masyarakat yang belum disiplin buang sampah pada tempatnya.
"Paling penting, bagaimana masyarakat menyadari jangan sampai mengotori tempat. Kalau tempat bersih di pantai maupun pulau, otomatis akan bikin kesan yang baik bersih, lebih berkesan dari disambut dengan sampah dimana-mana," ujar Tony di Pulau Kelapa Kabupaten Kepulauan Seribu, Minggu.
Tony mengatakan saat ini sudah terlihat upaya dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghidupkan pariwisata di Kepulauan Seribu dengan mengadakan acara musik. Ia mengaku sebelumnya pernah pentas di Pulau Pari.
Diperlukan kesadaran dari warga untuk mengubah kebiasaan membuang sampah sembarangan. Untuk itu, Tony memanfaatkan pertunjukan musik untuk mengingatkan warga agar tertib buang sampah.
Hal itu juga dia tunjukkan selama acara Festival Seribu Utara berlangsung pada Sabtu (12/10). Selama jeda pertunjukan, ia berpesan kepada pengunjung untuk tidak buang sampah sembarangan di lapangan bola Pulau Kelapa.
"Pesan itu juga termasuk pesan persaudaraan juga, mempropagandakan kebersihan, kembali ke manusianya masing-masing," ujar Tony.
"Paling tidak, saya sebagai musisi bisa menyampaikan melalui 'corong' di atas panggung, kita sampaikan saja, ujar dia melanjutkan.
Musik "reggae" yang dibawakannya dengan santai juga punya misi agar pantai dan perairan Kepulauan Seribu bersih dari sampah, sehingga dapat mendatangkan wisatawan.
"Istilahnya kita holiday (liburan), air kotor kan enggak enak. Kalau suasana bersih pasti orang-orang akan senang mau rileks," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
Pria yang berjulukan Presiden "reggae" Indonesia itu mengatakan sudah dua kali pentas di wilayah Kepulan Seribu, dan menyayangkan perilaku masyarakat yang belum disiplin buang sampah pada tempatnya.
"Paling penting, bagaimana masyarakat menyadari jangan sampai mengotori tempat. Kalau tempat bersih di pantai maupun pulau, otomatis akan bikin kesan yang baik bersih, lebih berkesan dari disambut dengan sampah dimana-mana," ujar Tony di Pulau Kelapa Kabupaten Kepulauan Seribu, Minggu.
Tony mengatakan saat ini sudah terlihat upaya dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghidupkan pariwisata di Kepulauan Seribu dengan mengadakan acara musik. Ia mengaku sebelumnya pernah pentas di Pulau Pari.
Diperlukan kesadaran dari warga untuk mengubah kebiasaan membuang sampah sembarangan. Untuk itu, Tony memanfaatkan pertunjukan musik untuk mengingatkan warga agar tertib buang sampah.
Hal itu juga dia tunjukkan selama acara Festival Seribu Utara berlangsung pada Sabtu (12/10). Selama jeda pertunjukan, ia berpesan kepada pengunjung untuk tidak buang sampah sembarangan di lapangan bola Pulau Kelapa.
"Pesan itu juga termasuk pesan persaudaraan juga, mempropagandakan kebersihan, kembali ke manusianya masing-masing," ujar Tony.
"Paling tidak, saya sebagai musisi bisa menyampaikan melalui 'corong' di atas panggung, kita sampaikan saja, ujar dia melanjutkan.
Musik "reggae" yang dibawakannya dengan santai juga punya misi agar pantai dan perairan Kepulauan Seribu bersih dari sampah, sehingga dapat mendatangkan wisatawan.
"Istilahnya kita holiday (liburan), air kotor kan enggak enak. Kalau suasana bersih pasti orang-orang akan senang mau rileks," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019