Sejumlah kepala desa di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, mengapresiasi Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menggulirkan dana desa sehingga mampu tingkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
"Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Jokowi yang mengucurkan dana desa sejak tahun 2015 sampai sekarang pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan cukup baik dan bisa mengurangi kemiskinan dan pengangguran," kata Kepala Desa Lebak Pariang Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Aat Suangsih di Lebak, Senin.
Dia mengatakan pengalokasian dana desa itu sangat dirasakan masyarakat pedesaan lantaran mampu membuat kondisi infrastruktur desa menjadi lebih baik.
"Bahkan, kegiatan ekonomi masyarakat setempat menggeliat hingga dilakukan selama 24 jam," katanya.
Padahal, sebelumnya desa di sini masuk kategori tertinggal, sebutnya
Saat ini, kata dia, infrastruktur jalan desa, jalan lingkungan, sarana sanitasi mandi cuci dan kakus (MCK), gedung pendidikan dan sarana lainya cukup baik.
"Kami sangat merasakan dana desa itu karena pendapatan ekonomi masyarakat meningkat juga warga bisa berobat ke tenaga medis dan anak-anak bisa melanjutkan pendidikan," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, dirinya tahun ini mendapatkan dana desa sebesar Rp900 juta dan di antaranya selain dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur juga menyalurkan bantuan kepada pelaku usaha ekonomi.
Saat ini, pelaku usaha yang dibantu permodalan di antaranya kerajinan gitar dan kerajinan limbah sampah.
Pengembangan ekonomi diharapkan dapat menggulirkan pertumbuhan ekonomi masyarakat juga penyerapan lapangan pekerjaan.
"Kami mengalokasikan dana desa itu sesuai hasil Musrenbangdes,termasuk pengembangan ekonomi masyarakat," katanya menjelaskan.
Begitu juga Kepala Desa Kadu Rahayu Kecamatan Bojongmanik Kabupaten Lebak, Asma Sutisna mengatakan sejak digulirkan dana desa oleh Jokowi ternyata kehidupan masyarakat cukup sejahtera dibandingkan sebelum adanya dana desa.
Pihaknya tahun 2019 menerima dana desa sekitar Rp900 juta dan sangat bermanfaat untuk alokasi pembangunan infrastruktur dan pengembangan ekonomi masyarakat.
"Kami menilai pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan meningkat dengan adanya dana desa itu," katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Lebak, Rusito mengatakan sekitar 80 persen kondisi infrastruktur desa cukup baik sehingga tingkat kesejahteraan juga meningkat.
Pengalokasian dana desa tahun 2019 untuk 340 desa tersebar di 28 kecamatan mencapai Rp400 miliar lebih.
Namun, pengalokasian tahun ini berdasarkan Permendes Nomor 16 Tahun 2018 bahwa penggunaan dana desa bergeser dari pembangunan infrastruktur ke peningkatan ekonomi masyarakat pedesaan.
"Kita berharap pelaku UKM di daerah itu berkembang dengan pemberdayaan ekonomi melalui dana desa itu," ujarnya menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Jokowi yang mengucurkan dana desa sejak tahun 2015 sampai sekarang pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan cukup baik dan bisa mengurangi kemiskinan dan pengangguran," kata Kepala Desa Lebak Pariang Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Aat Suangsih di Lebak, Senin.
Dia mengatakan pengalokasian dana desa itu sangat dirasakan masyarakat pedesaan lantaran mampu membuat kondisi infrastruktur desa menjadi lebih baik.
"Bahkan, kegiatan ekonomi masyarakat setempat menggeliat hingga dilakukan selama 24 jam," katanya.
Padahal, sebelumnya desa di sini masuk kategori tertinggal, sebutnya
Saat ini, kata dia, infrastruktur jalan desa, jalan lingkungan, sarana sanitasi mandi cuci dan kakus (MCK), gedung pendidikan dan sarana lainya cukup baik.
"Kami sangat merasakan dana desa itu karena pendapatan ekonomi masyarakat meningkat juga warga bisa berobat ke tenaga medis dan anak-anak bisa melanjutkan pendidikan," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, dirinya tahun ini mendapatkan dana desa sebesar Rp900 juta dan di antaranya selain dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur juga menyalurkan bantuan kepada pelaku usaha ekonomi.
Saat ini, pelaku usaha yang dibantu permodalan di antaranya kerajinan gitar dan kerajinan limbah sampah.
Pengembangan ekonomi diharapkan dapat menggulirkan pertumbuhan ekonomi masyarakat juga penyerapan lapangan pekerjaan.
"Kami mengalokasikan dana desa itu sesuai hasil Musrenbangdes,termasuk pengembangan ekonomi masyarakat," katanya menjelaskan.
Begitu juga Kepala Desa Kadu Rahayu Kecamatan Bojongmanik Kabupaten Lebak, Asma Sutisna mengatakan sejak digulirkan dana desa oleh Jokowi ternyata kehidupan masyarakat cukup sejahtera dibandingkan sebelum adanya dana desa.
Pihaknya tahun 2019 menerima dana desa sekitar Rp900 juta dan sangat bermanfaat untuk alokasi pembangunan infrastruktur dan pengembangan ekonomi masyarakat.
"Kami menilai pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan meningkat dengan adanya dana desa itu," katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Lebak, Rusito mengatakan sekitar 80 persen kondisi infrastruktur desa cukup baik sehingga tingkat kesejahteraan juga meningkat.
Pengalokasian dana desa tahun 2019 untuk 340 desa tersebar di 28 kecamatan mencapai Rp400 miliar lebih.
Namun, pengalokasian tahun ini berdasarkan Permendes Nomor 16 Tahun 2018 bahwa penggunaan dana desa bergeser dari pembangunan infrastruktur ke peningkatan ekonomi masyarakat pedesaan.
"Kita berharap pelaku UKM di daerah itu berkembang dengan pemberdayaan ekonomi melalui dana desa itu," ujarnya menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019