Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, siap menyalurkan bantuan bagi petani yang mengalami gagal panen akibat kemarau panjang.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan pihaknya sudah mengajukan kepada Kementerian Pertanian saat rapat "Mitigasi Bencana Kekeringan" di Jakarta.

Dalam rapat tersebut, di antaranya mengusulkan bantuan benih untuk petani Kabupaten Lebak yang mengalami gagal panen karena kekeringan akibat kemarau panjang.

Pihaknya saat ini tengah melakukan pendataan jumlah tanaman padi yang mengalami gagal panen.

Berdasarkan informasi di lapangan tercatat 429 hektare tanaman padi gagal panen dan tidak tertutup kemungkinan terus bertambah.

Sebab, prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim kemarau berlangsung sampai Oktober mendatang.

"Kami menjamin petani gagal panen akibat bencana alam dipastikan akan menerima bantuan benih," katanya menjelaskan.

Menurut dia, sebagian besar tanaman padi yang mengalami gagal panen, karena tidak memiliki potensi sumber air permukaan, sehingga tidak bisa dilakukan pompanisasi.

Kebanyakan tanaman pangan yang kekeringan itu berada di Kecamatan Malingping dan Wanasalam, karena tidak terdapat potensi sumber air permukaan.

Selain itu juga daerah irigasi (DI) setempat tidak berfungsi karena masih dalam proyek pekerjaan.

Apabila, areal tanaman padi yang terdapat potensi sumber air permukaan tentu bisa diselamatkan dengan melakukan penyedotan melalui pompa air itu.

Dari 429 hektare tanaman padi yang gagal panen itu terdiri dari tanaman padi sawah dan padi huma ladang.

Meskipun terjadi gagal panen, namun belum berdampak terhadap persediaan produksi pangan.

"Kita produksi panen sampai Juli 2019 masih surplus 10 bulan," katanya menjelaskan.

Sementara itu, sejumlah petani Kabupaten Lebak menyambut positif adanya bantuan benih untuk petani yang mengalami gagal panen karena kekeringan akibat kemarau.

"Kami berharap bantuan benih itu bisa melaksanakan gerakan tanam Oktober mendatang karena memasuki musim penghujan," kata Ahmad, seorang petani Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak.

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019