Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan Rancangan Revisi RPJMD 2017-2022 telah disetujui oleh DPRD Banten, salah satu muatan perubahan RPJMD adalah pembentukan BUMD Agribisnis yang diharapkan dapat mendukung rantai pasok sektor pertanian di Provinsi Banten.

"Sebagian besar hasil pertanian langsung di jual ke luar Provinsi Banten. Untuk itu, diharapkan dari hasil pertanian tidak hanya dijual dalam bentuk hasil pertanian langsung, tetapi juga menjadi bahan olahan hasil industri yang mempunyai nilai tambah lebih," kata Andika saat membuka Gelar Teknologi Tepat Guna tingkat (TTG) Provinsi Banten tahun 2019 di Alun-alun Kramatwatu, Kabupaten Serang, Senin.

BUMD Agribisnis, kata Andika, diharapkan dapat memaksimalkan peran pemerintah daerah untuk berinteraksi langsung dengan petani, usaha tani/kelompok tani, pelaku usaha pertanian, serta mengembangkan sistem distribusi, harga dan akses pangan untuk turut serta memelihara stabilitas pasokan dan harga pangan bagi masyarakat.

Andika mengatakan, adanya kebutuhan kawasan terpadu untuk aplikasi teknologi tepat guna untuk implementasi berbagai jenis teknologi yang telah dikaji oleh berbagai lembaga baik perguruan tinggi, lembaga riset pemerintah dan swasta untuk dapat diterapkan dalam skala ekonomi yang berfungsi sebagai pelatihan dan pusat transfer teknologi ke masyarakat luas.

Terkait itu, Andika berharap di setiap kabupaten/ kota terdapat 'techno park' sebagai suatu solusi teknis pengembangan industri berbasis masyarakat yang sesungguhnya merupakan perpaduan yang harmonis penerapan teknologi dengan sumber daya alam dengan berbasis kebutuhan komunitas untuk peningkatan value produk industri kecil dan menengah.

Menurut Andika, techno park berfungsi sebagai 'center of excellent' yang mampu menjadi disseminator teknologi dan sekaligus sebagai motor penggerak kemajuan industri yang berbasis teknologi sesuai kebutuhan dan keunggulan spesifik di masing-masing daerah. Kata dia, techno park dapat menjadi onestop interface antara industri dan perguruan tinggi. Techno park juga, lanjutnya, merupakan sarana alih teknologi dan proses komersialisasi hasil-hasil penelitian dari akademisi.

“Untuk itu, sinergitas pemerintah daerah bersama-sama akademisi, industri diharapkan dapat meningkatkan aplikasi teknologi tepat guna mendukung proses pembangunan daerah,” kata Andika..

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Banten Enong Suhaeti mengatakan, acara gelar TTG tersebut dilakukan sebagai langkah strategis penyebarluasan informasi berbagai teknologi yang dapat memberikan nilaitambah kepada masyarakat.

“Dimaksudkan juga sebagai forum untuk menggali pemikiran dalam rangka menyusun kebijakan penerapan dan penyusunan Teknologo Tepat Guna dalam upaya pemberdayaan masyarakat,” kata Enong Suhaeti.
 

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019