Salah satu turap yang terletak di belakang Satpas SIM Cilenggang, Kecamatan Serpong ambrol dan menimpa 9 petak bangunan kontrakan milik warga.

Fika Budiawan (52) pemilik bangunan kontrakan mengatakan turap tersebut sudah dua kali ambrol. Kejadian pertama pada tahun lalu, namun sudah diperbaiki.

"Ini kejadian yang kedua dan itu sudah kita laporkan ke RT, RW dan Kelurahan. yang pertama sudah hampir satu tahun yang lalu diperbaiki. Yang kedua ini sudah kita laporkan dan sampai sekarang masih seperti itu," ujar Fika saat ditemui dikediamannya di sekitar lokasi kejadian, Kamis (8/8).

Baca juga: CBA dorong BPK audit gedung Fakultas Adab UIN Jakarta

Fika menyebut, turap tersebut ambrol menimpa genteng, Jet Pump, Septick Tank, dan saluran air kontrakannya. Menurut Fika, kerugian materil diperkirakan mencapai Rp25 Juta.

Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut, namun akibat ambrolnya turap tersebut, Fika harus menanggung kerugian atas kontrakan yang menjadi sepi lantaran masyarakat tak mau lagi menyewa kontrakan miliknya.

"Sudah 5 bulan gak ada yang mau ngontrak di sini. Kalau tanggapan kelurahan katanya sudah dilaporkan, tapi saya tidak tau dilaporkan kemana, sampai sekarang belum ada tindakan. kita belum ngitung kerugian keseluruhannya," tuturnya.

Sementara saat dikonfirmasi, Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Kota Tangerang Selatan mengatakan,  saat ini tengah mengecek kondisi di lapangan.

"Kondisi di lapangan sedang di cek. Sudah tiga kali bangun, dan itu pengadaan langsung karena anggarannya di bawah 200 Juta," ungkap Sekretaris Disperkimta Kota Tangerang Selatan, Muqodas Suhada.

Pantauan di lapangan, turap tersebut diperkirakan setinggi 20 meter. Sementara nampak turap itu dibangun tanpa beton atau besi penahan, sehingga tidak kuat dan ambrol.
Turap ambrol menimpa kontrakan warga. Foto Antara/Deden M Rojani

Pewarta: Deden M Rojani

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019