Program penyaluran dana desa yang digulirkan pemerintah Joko Widodo selama empat tahun terakhir berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

"Kami menilai program dana desa itu masuk kategori luar biasa," kata Kepala Desa Cipanas Kabupaten Lebak Endang Sukendar saat dihubungi di Lebak, Rabu.

Penggunaan program dana desa sangat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat pedalaman Kabupaten Lebak melalui berbagai pembangunan infrastuktur desa.

Pembangunan infrastuktur itu antara lain jalan lingkungan, jembatan, penahan longsor, sarana sanitasi dan lainnya.

Selama ini, pembangunan infrastuktur cukup dirasakan dan dapat mendorong pendapatan ekonomi masyarakat.

Sebelumnya, kata dia, kondisi infrastuktur Desa Cipanas berpenduduk 5000 jiwa memprihatinkan, selain banyak jalan bertanah juga banyak warga miskin dan pengangguran.

Namun, setelah digulirkan program dana desa kini roda perekonomian masyarakat cukup baik juga angka kemiskinan dan pengangguran berkurang.

"Kami saat ini kondisi infrastuktur desa sekitar 70 persen cukup baik dan aktivitas ekonomi warga selama 24 jam," katanya.

Menurut dia, pembangunan infrastuktur sangat menunjang terhadap roda perekonomian masyarakat desa.

Saat ini, masyarakat di sini mengembangkan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) masyarakat bidang peternakan budi daya ikan tawar dan benih padi.

Sebab, wilayah Desa Cipanas sangat cocok pengembangan usaha budi daya ikan emas dan nila, karena terpenuhi pasokan air.

Pihaknya juga mengembangkan usaha ekonomi desa dengan mendirikan BUMDES pengadaan pupuk, sehingga sinergis dengan kebutuhan masyarakat yang berpenghasilan di sektor pertanian.

Karena itu, pihaknya tahun 2019 memfokuskan dana desa ke UEP dan BUMDES guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kami tahun ini mendapatkan dana desa sebesar Rp1,1 miliar dan dipastikan dapat menopang kemajuan pembangunan infrastuktur dan ekonomi warga setempat," katanya menjelaskan.

Kepala Desa Cirompang Kecamatan Sobang Kabupaten Lebak Samirun mengatakan, saat ini desanya mengalami kemajuan pesat melalui dana desa sehingga desanya sudah lepas dari ketertinggalan.

Padahal, desanya berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) yang kondisinya perbukitan dan pegunungan.

Baca juga: BPBD Lebak pasok air bersih pada 10 desa kekeringan

"Kami yakin tingkat kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik karena membaiknya infrastuktur yang dibangun dana desa itu," katanya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Lebak Rusito mengatakan program dana desa tahun 2019 difokuskan pada peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat pedesaan melalui UEP dan BUMDES.

Pengalokasian dana desa tahun 2019 untuk 340 desa tersebar di 28 kecamatan mencapai Rp400 miliar lebih.

Dari Rp400 miliar lebih itu, kata dia, desa mendapatkan bantuan dana desa bervariasi mulai Rp1 miliar hingga Rp3 miliar/desa.

Berdasarkan Permendes Nomor 16 Tahun 2018 bahwa penggunaan dana desa pada 2019 bergeser dari pembangunan infrastuktur ke peningkatan ekonomi masyarakat pedesaan.

"Kita berharap UEP masyarakat dan BUMDES dapat tumbuh dan berkembang sehingga berdampak terhadap peningkatan ekonomi desa itu," ujarnya menjelaskan.

Baca juga: Sekda Lebak lantik 286 pejabat fungsional



 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019