Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mencatat 10 desa di daerah ini krisis air bersih akibat kemarau panjang yang berlangsung sejak Juni 2019.

"Kami setiap hari mendistribusikan pasokan air bersih ke desa-desa yang mengalami krisis air bersih itu," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Lebak Madias di Lebak, Rabu.

Ke-10 desa yang dilanda krisis air bersih itu di antaranya Desa Sukaraja, Padasuka, Harjamukti, Banjarsari, Paja, Bojongmanik, Mekarsari, dan Lebak Pariang

Masyarakat dari 10 desa itu tersebar di Kecamatan Warunggunung, Leuwidamar, Bojongmanik, Sajira dan Wanasalam.

Sebagian masyarakat untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK) dengan memanfaat air permukaan, seperti aliran sungai.

Baca juga: Sekda Lebak lantik 286 pejabat fungsional

Selain itu juga ada warga sejak dini hari mengantri mengambil air bersih di sumber air yang ada di sekitar perbukitan.

Sedangkan, kata Madia, sebagian lainnya khususnya masyarakat yang mampu ekonomi membeli air bersih ke depot-depot air di sekitarnya.

Krisis air bersih terjadi karena air tanah yang diambil melalui sumur dan jet pump listrik mengering akibat kemarau panjang itu.

Sebab, masyarakat yang dilanda krisis air bersih belum tersentuh jaringan PDAM setempat.

"Kami merekomendasikan warga yang mengalami krisis air bersih agar terlayani jaringan PDAM itu," ujarnya.

Menurut dia, masyarakat yang mendapat bantuan distribusi air bersih itu setelah mengajukan permohonan kepada pemerintah Kabupaten Lebak.

Disamping juga harus diketahui kepala desa dan camat, karena menggunakan anggaran daerah, sehingga dapat diertanggungjawabkan.

"Kami mengerahkan sebanyak tiga kendaraan tangki untuk mendistribusikan air bersih itu," kata Madias.

Jubaedah, warga Desa Mekarsaridi Kecamatan Sajira mengaku bahwa dirinya merasa bersyukur bisa mendapat bantuan air bersih dari BPBD.

"Kami sangat terbantu pasokan air bersih itu untuk keperluan MCK selama tiga hari ke depan," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Padasuka, Kecamatan Warunggunung, Suhaya, menjelaskan bahwa warganya berlangsung satu bulan lebih kesulitan mendapat air bersih karena sumur-sumur mengering akibat kemarau.

Krisis air bersih itu akhirnya mendapat bantuan distribusi air bersih dari BPBD setelah mengajukan permohonan kepada pemerintah daerah.

"Kami berharap BPBD bisa memenuhi persedian air bersih untuk warganya," katanya.

Baca juga: Kemenag Lebak pantau kondisi jamaah haji di Tanah Suci
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019