Bupati Lebak, Banten, Iti Octavia Jayabaya bergerak cepat merespons keinginan Kementerian Pertanian untuk menangani kekeringan guna menyelamatkan tanaman padi dari ancaman gagal panen.

Komitmen Iti Octavia Jayabaya itu disampaikan saat melaporkan hasil rapat di Kementerian Pertanian bahwa daerah-daerah di Indonesia yang mengalami kekeringan agar dibuka Posko Mitigasi Kekeringan.

Bupati Iti merespons cepat dengan mengeluarkan dana biaya tak terduga (BTT) untuk areal persawahan agar bisa dipanen.

Dana BTT itu, kata Dede, berupa pembelian selang dan bahan bakar minyak (BBM) untuk mengoperasikan pompa air.

Pompa itu disalurkan kepada kelompok-kelompok tani yang memiliki sumber potensi air permukaan.

Selama ini, pemerintah daerah mengoptimalkan pompa menghadapi kekeringan untuk mendukung produksi pangan.

Baca juga: Pemkab Lebak optimalkan pompanisasi untuk atasi kekeringan

"Kami optimistis melalui pompa itu dapat menyelamatkan tanaman pangan dari ancaman kekeringan," ujarnya.

Menurut dia, pongoperasian pompa dari dana BTT akan direalisasikan pekan depan di Kecamatan Kalanganyar, Cibadak dan lokasi-lokasi lainnya yang memiliki sumber air permukaan.

Berdasarkan data di Posko Mitigasi Kekeringan Dinas Pertanian dan Perdagangan (Distanbun) Kabupaten Lebak, Senin (5/8/2019) tercatat seluas 2.484 hektare kekeringan dan terdiri atas seluas 1.715 hektare kategori ringan, 441 hektare sedang dan 335 hektare berat.

"Kami berharap areal persawahan yang terdapat sumber potensi air permukaan bisa dibantu dengan pompa itu," katanya.

Ketua Kelompok Tani Desa Suka Mekarsari, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Toto mengatakan para petani merasa senang tanaman padi yang mengalami kekeringan teraliri pasokan air pompa dengan menyedot sumber air permukaan dari aliran Sungai Cisimeut.

Areal tanaman padi di wilayahnya sekitar 35 hektare dengan tanam rata-rata 30-40 hari setelah tanam.

"Petani di sini awalnya kebingungan setelah tanaman padi kekeringan akibat kemarau panjang," katanya.

Namun, berkat komitmen Bupati Iti bisa dilakukan pompa dengan menyedot sumber air Sungai Cisimeut yang lokasinya kurang lebih 400 meter.

"Kami merasa lega dan bahagia setelah dilakukan bantuan pompa akhirnya terpenuhi ketersediaan air untuk tanaman padi," katanya.

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019