Lampung bangun pembangkit listrik tenaga sampah 25 MW

Rabu, 31 Juli 2019 15:09 WIB

Pemerintah Provinsi Lampung berencana membangun pembangkit listrik dengan kapasitas sebesar 25 megawatt melalui pengelolaan sampah sebanyak 1.000 ton per hari.

"Dalam waktu tidak lama kami akan ada infrastruktur energi sebagai pembangkit listrik sebesar 25 MW," kata Gubernur Lampung Arinal Djunaidi usai meresmikan kapal pembersih sampah di Pelabuhan Panjang, Bandarlampung, Rabu.

"Kami akan dirikan pabrik, dan tahun ini akan kami laksanakan," kata dia.

Rencana pembangunan PLTS tersebut juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim).

Dia juga berharap Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan, dan dinas terkait agar bersama Bappeda segera merancang dan menyusun perda dalam rangka penanganan sampah.

"Saya dapat dukungan dari Kemenko Maritim untuk pelaksanaan pembangunan PLTS. Dan Lampung khususnya Bandarlampung, Lampung Selatan, Pesawaran yang akan kami jadikan daerah wisata yang akan datang," kata dia lagi.

Baca juga: Kemristekdikti mendorong penguasaan teknologi baterai lithium

General Manager PT Pelindo Cabang Lampung, Drajat Sulistyo mengatakan kapal pembersih sampah tersebut memiliki kapasitas angkut sebesar lima ton yang beroperasi selama 24 jam di kawasan perairan Teluk Lampung.

Dengan beroperasinya kapal tersebut, ditargetkan setiap hari kapal pembersih sampah itu dapat mengurangi sebesar 30 persen pencemaran sampah di laut. Sarana tersebut akan menjadi solusi awal dalam membersihkan laut.

"Penanganan sampah ini bukan hanya tugas unsur maritim saja, tapi seluruh masyarakat. Dengan itu kami tidak lagi berfokus pada penanganan, tetapi tinggal pencegahan agar sampah tidak kembali lagi ke laut," katanya.

Drajat melanjutkan unsur maritim harus berkonsentrasi dengan penanganan sampah agar laut Lampung bersih dan pelabuhan internasionalnya mendapat kepercayaan secara internasional.

Baca juga: Powerchina membangun bengkel suku cadang pembangkit listrik di Tangerang

"Apalagi salah satu yang disyaratkan dalam AIMO selain keselamatan pelayaran tidak hanya kejahatan, tetapi sampah juga bisa merusak mesin kapal. Terlebih, HAP regional Sumatera bagian selatan mencanangkan agar semua kargo bisa masuk ke wilayah Sumbagsel," katanya lagi.

Pewarta: Hisar Sitanggang/Damiri

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019

Terkait
Terpopuler