Gubernur Banten Wahidin Halim meminta manajemen Bank Banten terus membangun kepercayaan para pemegang saham, pemerintah kabupaten/kota, dan terutama masyarakat, setelah tiga tahun terakhir perjalanannya berkembang, mulai dari perangkat hingga anak cabang.

"Tiga tahun Bank Banten berdiri sudah mulai pulih dan merangkak baik, meskipun diketahui bersama dalam proses akuisi sebelumnya ada permasalahan, tapi berkat keuletan dan ketekunan para direksi dan manajemen, kini masyarakat sudah mulai menaruh kepercayaannya. Makanya, harus terus waspada dan hati-hati, terutama menjaga kepercayaan ini agar tetap terpelihara," katanya saat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun Ke-3 Bank Banten di Serang, Senin.

Kehadiran Bank Banten. katanya, harus dapat memenuhi harapan masyarakat dan mendapatkan penilaian terbaik dari para pemegang saham.

Persoalan mendasar, katanya, perlu dibangun kerja sama dengan bank atau pihak lain agar kondisi Bank Banten semakin baik.

Pemprov Banten selalu berupaya memberikan penyertaan modall bagi Bank Banten, namun pemerintah juga harus menilai terlebih dahulu kesungguhan dari para manajemen bank dalam memajukan perbankan tersebut.

"Apakah langkah-langkah strategis sudah dilakukan dan kini lebih baik? Teruslah bangun komunikasi dengan banyak pihak. Kalau pemprov, hampir Rp2 triliun lebih uang kita ada di sini. Gaji, uang pembangunan juga ada di sini. Kita tidak waswas karena sudah percaya, tapi bagaimana membangun kepercayaan ke pemerintah kabupaten/kota agar mau bermitra dengan Bank Banten. Bantuan keuangan ke kabupaten/kota kan kita simpan di Bank Banten, diharapkan pemerintah kabupaten/kota juga bisa menggunakan Bank Banten agar pembangunan ini benar-benar kita lakukan bersama setiap prosesnya," katanya.

Baca juga: Pascagempa, Polda imbau warga pesisir selatan Banten tenang

Ia menilai kehadiran bank daerah harus juga mendukung pembangunan dan pengembangan potensi daerah. Banten memiliki banyak potensi yang dapat dikampanyekan dan didukung untuk dapat berkembang dan menghasilkan pendapatan daerah.

Pada 2020, kata dia, pembangunan jalan yang menjadi kewenangan provinsi harus sudah selesai semua yang mayoritas mendukung pengembangan potensi daerah, seperti destinasi wisata Negeri Di Atas Awan, Citorek, Kabupaten Lebak yang kini kondisi jalannya tengah dibangun pemprov sepanjang kurang lebih 30 kilometer.

“Kabupaten/kota yang masih menyertakan modalnya selain Bank Banten tidak masalah, nanti ketika Bank Banten sudah bisa menguasai kepercayaan masyarakat dan unsur lainnya, saya yakin pemerintah kabupaten/kota lainnya juga bisa. Toh ini untuk pembangunan Banten kita bersama, tentu harus didukung secara bersama-sama," kata Wahidin Halim.

Hadir dalam kesempatan tersebut, antara lain Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah, Direktur Utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa, perwakilan bupati/wali kota se-Provinsi Banten, perwakilan Bank Indonesia, dan jajaran komisaris serta manajemen Bank Banten.

Dirut Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa menyambut baik harapan gubernur terhadap Bak Banten terlebih hal itu sejalan dengan tema HUT ke-3 bank tersebut, yakni “Sineregi Bangun Kepercayaan”. Tema itu, sebagai wujud nyata dari komitmen Bank Banten untuk hadir, bersinergi, berkolaborasi, dan memberikan nilai tambah bagi pembangunan Banten.

"Secara tegas, misi kami menyatakan bahwa kami mendukung program pembangunan untuk pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat Banten. Seluruh produk, layanan, dan kegiatan sosial kami senantiasa memprioritaskan wilayah dan masyarakat Banten," kata dia.

Bank Banten, kata Fahmi, juga turut berpartisipasi dalam program revitalisasi lingkungan, penanaman pohon, dan pembuatan taman di Kawasan Masjid Agung Banten Lama yang diinisiasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukinan Provinsi Banten.

Baca juga: Kebutuhan sapi untuk kurban di Banten 11.971 ekor

Selain itu, Bank Banten akan melakukan inisiasi pengembangan desa wisata-desa industri di Provinsi Banten.

Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah mengatakan Bank Banten harus menjadi kebanggan orang Banten.

Ketika berbicara Banten, katanya, selayaknya orang Banten tidak harus berpikir dua kali untuk ikut serta membangun dan membesarkan apa yang menjadi milik Banten.

“Siapa lagi yang membanggakan Bank Banten kalau bukan orang Banten. Kalau tidak merasa memiliki, lantas Bank Banten milik siapa. Bagaimana mengangkat Bank Banten lebih baik ke depan, bantuan modal bukan hal yang wajib, tapi yang menjadi perhatian pemprov dan kabupaten/kota harus dapat bersinergi membesarkan Bank Banten, bank kita bersama," katanya.
 

Pewarta: Mulyana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019