Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengoptimalkan penyuluhan untuk mendukung swasembada ikan sehingga berdampak terhadap pendapatan ekonomi masyarakat.
"Kita bekerja keras memaksimalkan penyuluhan agar peternak pembudidaya ikan mengubah perilaku, sikap dan ketrampilan," kata Koordinator Petugas Penyuluh Muda Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Endang Tatawiharja di Lebak, Selasa.
Selama ini, mereka peternak pembudidaya pengelolaan usaha perikanan masih dikelola secara tradisional, sehingga produksi ikan belum optimal.
Padahal, potensi peternakan ikan melalui pembenihan maupun pembesaran cukup berpeluang menjadi penghasil sentra ikan tawar terbesar di Provinsi Banten.
Baca juga: Dampak zonasi, MAN 1 Rangkasbitung "kebanjiran" siswa baru
Oleh karena itu, petugas penyuluh KKP sebanyak tujuh orang dengan tugas kerja di 28 kecamatan bekerja keras agar pembudidaya ikan mampu mengubah perilaku, sikap dan ketrampilan (PSK).
Sebab, jika pembudidaya ikan itu mengubah usaha dengan PSK dipastikan berhasil dan Lebak bisa terwujud swasembada ikan.
"Kami yakin dua tahun ke depan Lebak bisa menjadi sentra penghasil ikan tawar," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, dari petugas penyuluh KKP sebanyak tujuh orang itu diberikan tanggung jawab membina 10 kelompok/petugas.
Mereka petugas penyuluh ada yang menangani tiga sampai empat kecamatan akibat kekurangan petugas tersebut.
Para petugas penyuluh harus mampu mengubah menset peternak pembudidaya ikan dari semula usaha sampingan menjadi usaha andalan ekonomi.
Selama ini, mereka para peternak pembudidaya ikan tawar mengembangkan ikan lele, ikan emas, ikan gurame dan ikan nila masih dijadikan usaha sampingan.
"Kami yakin melalui PSK itu dipastikan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas guna mendukung swasembada ikan," katanya.
Kepala Seksi Pengembangan Kawasan Budidaya Ikan Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Rhama Adie Permana pemerintah daerah setiap tahun mengalokasikan anggaran untuk penyaluran bantuan benih ikan tawar kepada kelompok pembudidaya serta memperbaiki fasilitas Balai Benih Ikan (BBI).
Sebab, kebutuhan ikan untuk masyarakat Kabupaten Lebak masih dipasok dari luar daerah. Pihaknya memberikan bantuan benih ke kelompok usaha pembudidaya ikan agar produksi ikan tawar meningkat dan menggulirkan ekonomi masyarakat.
Selama ini, produksi ikan tawar di Kabupaten Lebak belum surplus sehingga terus digenjot produksi dengan melibatkan petugas penyuluh dari KKP itu.
Untuk produksi ikan emas sebanyak 1.295,57 ton, ikan lele 1.416,25 ton, ikan nila 477,75 ton dan ikan gurame 308,85 ton.
"Saya kira produksi ikan tawar sebanyak itu belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat," katanya.
Sementara itu, sejumlah pembudidaya ikan warga Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak mengaku bahwa penyuluhan perilaku, sikap dan ketrampilan itu sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan teknik cara budidaya ikan.
"Kami sejak setahun mengikuti penyuluhan dari KKP kini berhasil mengembangkan ikan lele," kata Saman, seorang peternak ikan di Desa Cipayung Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak.
Baca juga: Distanbun Lebak identifikasi areal persawahan alami kekeringan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Kita bekerja keras memaksimalkan penyuluhan agar peternak pembudidaya ikan mengubah perilaku, sikap dan ketrampilan," kata Koordinator Petugas Penyuluh Muda Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Endang Tatawiharja di Lebak, Selasa.
Selama ini, mereka peternak pembudidaya pengelolaan usaha perikanan masih dikelola secara tradisional, sehingga produksi ikan belum optimal.
Padahal, potensi peternakan ikan melalui pembenihan maupun pembesaran cukup berpeluang menjadi penghasil sentra ikan tawar terbesar di Provinsi Banten.
Baca juga: Dampak zonasi, MAN 1 Rangkasbitung "kebanjiran" siswa baru
Oleh karena itu, petugas penyuluh KKP sebanyak tujuh orang dengan tugas kerja di 28 kecamatan bekerja keras agar pembudidaya ikan mampu mengubah perilaku, sikap dan ketrampilan (PSK).
Sebab, jika pembudidaya ikan itu mengubah usaha dengan PSK dipastikan berhasil dan Lebak bisa terwujud swasembada ikan.
"Kami yakin dua tahun ke depan Lebak bisa menjadi sentra penghasil ikan tawar," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, dari petugas penyuluh KKP sebanyak tujuh orang itu diberikan tanggung jawab membina 10 kelompok/petugas.
Mereka petugas penyuluh ada yang menangani tiga sampai empat kecamatan akibat kekurangan petugas tersebut.
Para petugas penyuluh harus mampu mengubah menset peternak pembudidaya ikan dari semula usaha sampingan menjadi usaha andalan ekonomi.
Selama ini, mereka para peternak pembudidaya ikan tawar mengembangkan ikan lele, ikan emas, ikan gurame dan ikan nila masih dijadikan usaha sampingan.
"Kami yakin melalui PSK itu dipastikan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas guna mendukung swasembada ikan," katanya.
Kepala Seksi Pengembangan Kawasan Budidaya Ikan Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Rhama Adie Permana pemerintah daerah setiap tahun mengalokasikan anggaran untuk penyaluran bantuan benih ikan tawar kepada kelompok pembudidaya serta memperbaiki fasilitas Balai Benih Ikan (BBI).
Sebab, kebutuhan ikan untuk masyarakat Kabupaten Lebak masih dipasok dari luar daerah. Pihaknya memberikan bantuan benih ke kelompok usaha pembudidaya ikan agar produksi ikan tawar meningkat dan menggulirkan ekonomi masyarakat.
Selama ini, produksi ikan tawar di Kabupaten Lebak belum surplus sehingga terus digenjot produksi dengan melibatkan petugas penyuluh dari KKP itu.
Untuk produksi ikan emas sebanyak 1.295,57 ton, ikan lele 1.416,25 ton, ikan nila 477,75 ton dan ikan gurame 308,85 ton.
"Saya kira produksi ikan tawar sebanyak itu belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat," katanya.
Sementara itu, sejumlah pembudidaya ikan warga Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak mengaku bahwa penyuluhan perilaku, sikap dan ketrampilan itu sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan teknik cara budidaya ikan.
"Kami sejak setahun mengikuti penyuluhan dari KKP kini berhasil mengembangkan ikan lele," kata Saman, seorang peternak ikan di Desa Cipayung Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak.
Baca juga: Distanbun Lebak identifikasi areal persawahan alami kekeringan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019