Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan peningkatan profesionalisme pemandu wisata lokal,  untuk mewujudkan visi Bupati dan Wakil Bupati Lebak  menjadikan daerah itu sebagai destininasi wisata nasional berbasis potensi lokal dengan memberikan pelayanan prima kepada para wisatawan yang berkunjung.

Terkait peningkatan profesionalisme pemandu wisata itu, Pemkab Lebak  menggelar pelatihan bagi 40 pemandu wisata lokal, dengan tujuan  memberikan bekal pengetahuan dan kemampuan kepada peserta sehingga mampu mengembangkan kemampuan SDM sebagai pemandu wisata wisata budaya perdesaan dan perkotaan, Selasa.

Sekda Lebak Dede Jaelani menyatakan,  daerah saat ini menjadikan pariwisata sebagai fokus utama pelaksanaan pembangungan, disamping program pembangunan infrastruktur dan program pengentasan kemiskinan lainnya.

Baca juga: Pendidikan Aliyah di Banten masuk terbaik keempat nasional

"Pembangunan kepariwisataan dapat menjadi pemantik untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi masyarakat kabupaten lebak, untuk itu kolaborasi pemerintah dan stakeholder serta pelaku kepariwisataan menjadi suatu keniscayaan, terutama dalam persamaan persepsi mengenai konsepsi dan aktivitas kepariwisataan yang terstandar," katanya.

Menurut dia, kunjungan wisatawan terwujud ketika destinasi aman, nyaman dan kondusif serta memiliki informasi wisata yang memadai dan pelayanan yang memiliki unsur 'leisure'.

Dede juga berharap,  para peserta pelatihan dapat menjadi pejuang pariwisata dalam rangka memperkenalkan potensi pariwisata dan budaya yang ada di kabupaten lebak, baik pada tataran daerah, nasional bahkan internasional salah satunya dengan memanfaatkan media online yang dinilai cukup efektif sebagai media promosi.

"Selaku tuan rumah, kita harus mampu memberikan kesan dan experince kepada wisatawan dengan menunjukan keramah tamahan dalam menyambut wisatawan serta pentingnya  menciptakan sapta pesona dilingkungan kita masing-masing sehingga menjadikan kabupaten lebak sebagai daerah pariwisata yang layak untuk dikunjungi dan membuat wisatawan berkesan dan berkinginan untuk kembali lagi"  ujarnya.

Sementara itu Plt. Kepala Dinas Pariwisata Imam Rismahayadin mengatakan tugas yang diemban pemandu wisata sebagai frontliner sekaligus information agent cukup berat, untuk itu para pemandu harus mendapatkan perhatian khusus salah satunya melalui pelatihan ini.

"Dengan peningkatan layanan secara prima diharapkan tingkat kepuasan wisatawan juga turut meningkat"  ujaranya.

Pelatihan pemandu wisata budaya perdesaan dan perkotaan akan digelar selama 3 hari yakni tanggal 23-25 Juli 2019.

Baca juga: Dampak zonasi, MAN 1 Rangkasbitung "kebanjiran" siswa baru

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019