Bek sekaligus kapten tim nasional Brazil Dani Alves menegaskan timnya bermain sabar dalam laga pembuka Copa America 2019 hingga akhirnya memetik buah manis berupa kemenangan 3-0 atas Bolivia di Stadion Morumbi, Sao Paulo, Brazil, Sabtu WIB.
"Pada akhirnya, dengan sedikit kesabaran, kami berhasil membuka celah, menguasai bola lebih banyak dan menciptakan peluang," kata Alves seusai laga dilansir Reuters.
"Kami pantas mendapatkan kemenangan besar," ujarnya menambahkan.
Brazil memang tampil menguasai 74 persen pengendalian bola sepanjang laga. Kendati demikian, Brazil yang kali ini berganti warna kostum menjadi putih ketimbang warna kebesarannya kuning sebagai takhayul untuk nasib baik, tak begitu terlihat berbahaya.
Sepanjang pertandingan 20 percobaan tembakan dilepaskan oleh Philippe Coutinho dan kawan-kawan, namun hanya lima saja di antaranya yang menemui sasaran.
Baca juga: Brazil berupaya hapus takhayul dengan kenakan kaus putih
Baca juga: Brazil menangi laga pembuka, tundukkan Bolivia 3-0
Sebuah penalti yang diberikan wasit Nestor Pitana usai meninjau tayangan VAR atas insiden bola tembakan Richarlison yang mengenai tangan Adrian Jusino berujung dengan gol pembuka keunggulan Coutinho pada menit ke-50.
Tiga menit kemudian Coutinho menggandakannya lewat sundulan mudah menyambut umpan silang matang kiriman Roberto Firmino.
Dan lima menit jelang waktu normal berakhir Everton melakukan pergerakan tusukan atraktif yang diakhiri tembakan ke area tiang jauh demi memastikan kemenangan 3-0.
Hasil itu menempatkan Brazil di puncak klasemen Grup A dengan raihan tiga poin dan akan menghadapi Venezuela dalam pertandingan kedua pada Rabu (19/6) WIB.
Baca juga: Profil Grup A, tantangan sekaligus kesempatan tuan rumah tanpa Neymar
Baca juga: Profil Grup B, Messi dan upaya Argentina mengakhiri nirprestasi
Baca juga: Profil Grup C, mimpi juara tri-runtun Chile dan trofi ke-16 Uruguay
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Pada akhirnya, dengan sedikit kesabaran, kami berhasil membuka celah, menguasai bola lebih banyak dan menciptakan peluang," kata Alves seusai laga dilansir Reuters.
"Kami pantas mendapatkan kemenangan besar," ujarnya menambahkan.
Brazil memang tampil menguasai 74 persen pengendalian bola sepanjang laga. Kendati demikian, Brazil yang kali ini berganti warna kostum menjadi putih ketimbang warna kebesarannya kuning sebagai takhayul untuk nasib baik, tak begitu terlihat berbahaya.
Sepanjang pertandingan 20 percobaan tembakan dilepaskan oleh Philippe Coutinho dan kawan-kawan, namun hanya lima saja di antaranya yang menemui sasaran.
Baca juga: Brazil berupaya hapus takhayul dengan kenakan kaus putih
Baca juga: Brazil menangi laga pembuka, tundukkan Bolivia 3-0
Sebuah penalti yang diberikan wasit Nestor Pitana usai meninjau tayangan VAR atas insiden bola tembakan Richarlison yang mengenai tangan Adrian Jusino berujung dengan gol pembuka keunggulan Coutinho pada menit ke-50.
Tiga menit kemudian Coutinho menggandakannya lewat sundulan mudah menyambut umpan silang matang kiriman Roberto Firmino.
Dan lima menit jelang waktu normal berakhir Everton melakukan pergerakan tusukan atraktif yang diakhiri tembakan ke area tiang jauh demi memastikan kemenangan 3-0.
Hasil itu menempatkan Brazil di puncak klasemen Grup A dengan raihan tiga poin dan akan menghadapi Venezuela dalam pertandingan kedua pada Rabu (19/6) WIB.
Baca juga: Profil Grup A, tantangan sekaligus kesempatan tuan rumah tanpa Neymar
Baca juga: Profil Grup B, Messi dan upaya Argentina mengakhiri nirprestasi
Baca juga: Profil Grup C, mimpi juara tri-runtun Chile dan trofi ke-16 Uruguay
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019