Sejumlah petani di kawasan pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, mengharapkan masuk program asuransi agar ketika terjadi serangan hama atau perubahan cuaca yang menyebabkan gagal panen mereka bisa mendapat ganti rugi.

"Sebelum tahun 2017 ada beberapa petani yang masuk asuransi tapi sampai saat ini program itu tidak ada lagi," kata Jumadi (46) petani di Desa Lebakwangi, Sepatan ditemui di Tangerang, Minggu.

Jumadi mengatakan program asuransi sangat membantu petani bila terjadi bencana alam atau adanya serangan hama.

Pendapat senada juga diutarakan Misnan (49) petani di Desa Kramat, Kecamatan Pakuhaji dan Sarmin (51) petani di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk dan Sardi (50) penduduk Pondok Kelor, kecamatan Sepatan Timur.

Sarmin mengatakan petani setempat tidak mendapatkan kuota program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sejak tahun 2017, padahal sebelumnya ada yang  ikut program tersebut.

Sedangkan syarat untuk menjadi peserta program AUTP adalah petani yang menggarap lahan lebih dari dua hektare.

Namun syarat lainnya adalah sawah garapan mendapatkan pasokan air dari irigasi teknis atau sawah tadah hujan yang dekat dengan sumber air.

Semula petani membayar premi sebesar Rp200.000 setiap musim tanam tapi belakangan karena ada bantuan pemerintah, maka hanya membayar Rp36.000.

Petani yang gagal panen mendapatkan dana sebesar Rp6 juta tiap dua hektare, sebagai pengganti kerugian yang dibayar oleh asuransi.

Sementara itu, penyuluh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Eli Sumantri membenarkan para petani berharap menjadi peserta program AUTP.

Eli menambahkan kebijakan penentuan kuota asuransi tersebut merupakan kewenangan dari Dinas Pertanian Provinsi Banten.

"Saat ini program tersebut tidak ada di Kabupaten Tangerang, kemungkinan karena petani setempat kurang berminat sebagai peserta," katanya.

Program asuransi tersebut sangat membantu petani ketika gagal panen akibat kemarau panjang, serangan hama atau bencana alam.

 

Pewarta: Adityawarman(TGR)

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019