Wali Kota Cilegon, Edi Ariadi   merilis dua indikator utama keberhasilan pembangunan di daerahnya, yakni indeks pembangunan manusia (IPM) dan bidang infrastruktur.

Pada acara riung mungpulung pada puncak perayaan hari jadi Kota Cilegon yang ke-20 di Cilgon, Sabtu, Edi menyatakan dalam dua dasawarga sejak berdiri pada 17 April 1999, Kota Cilegon telah mengalami banyak perubahan ke arah lebih baik.

 "Kota Cilegon yang usianya mencapai dia dasawarsa, merupakan Kota yang berkembang sangat baik. Ini dapat dilihat dari data BPS yang mencatat bahwa ada peningkatan indeks pembangunan manusia yang angkanya cukup tinggi, yakni  72,85 poin, atau ketiga tertinggi di Banten.

Menurut dia, bagi Kota Cilegon baru berusia 20 tahun angka itu sangat menjanjikan dan merefleksikan arah  pembangunan Kota Cilegon telah  berada di jalan yang benar, begitu pula di bidang infrastruktur.

Sebagai contoh riil pada sektor pendidikan,  peningkatan indeks pembangunan manusia dapat dilihat dari berdirinya sekolah mantap di 8 sekolah dasar, dan 2 SMP, yang dirintis pemerintah KotaCilegon, melalui Dinas Pendidikan settempat,  sebagai simbol kemajuan orientasi sektor pendidikan yang sekarang tengah berupaya meningkatkan aspek kualitas pendidikan, tanpa mengabaikan tingkat kuantitas pendidikan.
 

"Pembangunan pada sektor pendidikan kami sadari menjadi bagian penting dalam pembangunan SDM yang nyata. Oleh karena itu sekolah mantap kami dirikan, supaya ada peningkatan aspek kualitas tanpa mengabaikan aspek kuantitas pendidikan. karena kami sadar dengan tingkat investasi penanaman modal baik asing maupun luar negeri yang mencapai Rp185 triliun harus dibarengi dengan inline kualitas pendidikan dengan kebutuhan investasi yang masuk ke kota Cilegon. Sehingga sekolah menjadi skill labour, SDM anak-anak bisa terpakai keahlian nya di kota sendiri,," katanya.

Begitu juga di sektor kesehatan, jika sebelumnya pada program pro rakyat orientasi kebijakan kesehatan pada pendekatan akses pelayanan, kini didua dasawarsa pelayanan kesehatan telah di up grade ke peningkatan pengembangan kualitas.

 "RSUD kini mutlak peningkatan pelayanan dan sarpras medisnya begitu juga di UPT puskesmas yang kini memiliki ruang rawat inap yang juga akan menyusul pada UPT puskesmas lainnya," katanya.

Sementara itu,  indikator pembangunan infrastruktur yang juga diklaim sebagai salah satu indikator utama penentu kemajuan Kota Cilegon, dapat dilihat dari dibangunnya sejumlah infrastrukur jalan dan jembatan yang membuka akses yang berdampak pada perekonomian  warga maupun industri kawasan jalan lingkar selatan, penataan kota hingga pembangunan ruang terbuka publik.

Selain itu, kata dia,  mulai meratanya pembangunan hingga ditingkat kecamatan, kelurahan dan perkampungan warga, baik dalam peningkatan fasilitas jalan, dan pembuatan MCK. Bahkan sebagai penghargaan atas jasa kepemimpinan dan capaian pembangunan kepala daerah sebelumnya, Wali Kota Cilegon juga meresmikan penggunaan nama jalan dengan nama A'at - Rusli pada jalan lingkar selatan, yang merupakan hasil pembangunan di periode pemerintahan A'at Syafa'at - Rusli Ridwan sebelumnya.  

Pewarta: Susmiyatun Hayati

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019