Pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) yang dilaksanakan secara serentak dan lancar pada tanggal 17 April 2019 ternyata membawa berkah bagi sejumlah pedagang kecil di Kabupaten Lebak, Banten.
"Kita selama pelaksanaan pemilu mendapat omzet dua kali lipat dari Rp500 ribu menjadi Rp1 juta per hari," kata Ma Lilis, seorang pedagang aneka makanan dan minuman warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Senin.
Lilis memaparkan bahwa dirinya menjual aneka makanan dan minuman ramai pembeli, karena di wilayah kediamanya banyak terdapat berbagai lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Ia juga menuturkan bahwa sejumlah kalangan seperti para petugas KPPS, PPK hingga peserta pemilu banyak membeli aneka makanan, minuman dan nasi uduk.
Warga lainnya seperti Uni, seorang pedagang nasi Padang mengaku dirinya sempat tiga kali masak karena banyak pembeli dari petugas PPK, KPPS, Polri, TNI dan masyarakat peserta pemilu.
Biasanya, ujar dia, dirinya hanya cukup satu kali memasak satu kali hingga habis pukul 20.00 WIB. Namun, pada saat pelaksanaan pemilu terpaksa memasak tiga kali karena banyak permintaan.
"Kami merasa kewalahan saat melayani permintaan nasi hingga 500 bungkus," katanya.
Ia mengaku bahwa dalam pelaksanaan pemilu kali ini membawa berkah karena bisa meraup keuntungan sekitar Rp5 juta dalam satu hari.
Keuntungan dalam jumlah besar tersebut, lanjutnya, tentu sangat terbantu dengan adanya penyelenggaraan acara seperti pada Pemilu 2019 kali ini.
"Kami terpaksa menyerap tenaga kerja hingga tiga orang, karena permintaan nasi bungkus meningkat," katanya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak Ni'matullah mengatakan pertumbuhan ekonomi masyarakat cenderung meningkat dengan adanya pelaksanaan pemilu 2019.
Ni'matullah memperkirakan bahwa perguliran uang dari pemilu tersebut bisa mencapai miliaran rupiah dan dinikmati oleh pedagang makanan, jasa angkutan, material bangunan.
"Kami berharap dengan meningkatnya omzet pedagang dapat hidup sejahtera," ujar Ketua KPU Kabupaten Lebak.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Kita selama pelaksanaan pemilu mendapat omzet dua kali lipat dari Rp500 ribu menjadi Rp1 juta per hari," kata Ma Lilis, seorang pedagang aneka makanan dan minuman warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Senin.
Lilis memaparkan bahwa dirinya menjual aneka makanan dan minuman ramai pembeli, karena di wilayah kediamanya banyak terdapat berbagai lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Ia juga menuturkan bahwa sejumlah kalangan seperti para petugas KPPS, PPK hingga peserta pemilu banyak membeli aneka makanan, minuman dan nasi uduk.
Warga lainnya seperti Uni, seorang pedagang nasi Padang mengaku dirinya sempat tiga kali masak karena banyak pembeli dari petugas PPK, KPPS, Polri, TNI dan masyarakat peserta pemilu.
Biasanya, ujar dia, dirinya hanya cukup satu kali memasak satu kali hingga habis pukul 20.00 WIB. Namun, pada saat pelaksanaan pemilu terpaksa memasak tiga kali karena banyak permintaan.
"Kami merasa kewalahan saat melayani permintaan nasi hingga 500 bungkus," katanya.
Ia mengaku bahwa dalam pelaksanaan pemilu kali ini membawa berkah karena bisa meraup keuntungan sekitar Rp5 juta dalam satu hari.
Keuntungan dalam jumlah besar tersebut, lanjutnya, tentu sangat terbantu dengan adanya penyelenggaraan acara seperti pada Pemilu 2019 kali ini.
"Kami terpaksa menyerap tenaga kerja hingga tiga orang, karena permintaan nasi bungkus meningkat," katanya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak Ni'matullah mengatakan pertumbuhan ekonomi masyarakat cenderung meningkat dengan adanya pelaksanaan pemilu 2019.
Ni'matullah memperkirakan bahwa perguliran uang dari pemilu tersebut bisa mencapai miliaran rupiah dan dinikmati oleh pedagang makanan, jasa angkutan, material bangunan.
"Kami berharap dengan meningkatnya omzet pedagang dapat hidup sejahtera," ujar Ketua KPU Kabupaten Lebak.
Editor : Sambas
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019