Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah memantau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 1 Petir, untuk memastikan UNBK berjalan lancar.

Tatu mengatakan, ,beberapa sekolah di Kabupaten Serang masih melakukan ujian secara manual, hal tersebu disebabkan karena keterbatasan komputer yang berada di sekolah tersebut.

“Belum semua siswa mengikuti UNBK, masih ada sekolah yang menggunakan kertas dan pensil, Untuk itu tahun depan kita targetkan 1.500 unit komputer masuk di anggaran 2020," kata Tatu usai meninjau UNBK di SMPN 1 Petir, Senin.

Tatu menjelaskan, di wilayahnya terdapat 30 sekolah yang belum bisa mengikuti UNBK, ini merupakan permasalahan bagi Pemkab Serang untuk segera dituntaskan.

"Kurang lebih yang dibutuhkan Rp9-10 milyar untuk menyediakan 1.500 komputer yang akan digunakan oleh 3.000 siswa yang belum ikut UNBK," tuturnya.

Pada tahun 2019 Pemkab Serang telah menyediakan anggaran untuk 900 unit komputer, namun penyediaan tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan siswa untuk UNBK.

"Bahkan saat anggaran perubahan juga kita masukan, dan sisanya tinggal 1.500 unit lagi, ini kita targetkan agar seluruh siswa bisa ikut," katanya.

Untuk itu, Bupati Serang juga mengintruksikan kepada seluruh jajarannya untuk melakukan pengecekan di seluruh sekolah yang berada di desa-desa untuk memastikan terdapat koneksi internet di Sekolah tersebut.

"Saya minta Kadis dan seluruh Staf Dindik Kabupaten Serang untuk turun ke lapangan agar tahu koneksi internet disana, jika terkendala harus segera diselesaikan agar komputer bisa terkoneksi katanya.

Tatu juga berharap, pada pelaksanaan UNBK saat ini bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan, dan tidak terjadi kendala tekhnis yang dapat mengganggu pelaksanakan ujian.

"Tahun ini tepat waktu pelaksanaannya dibanding dengan tahun sebelumnya, dimana tahun lalu sempat terjadi kendala tekhnis, semoga sampai terakhir terus lancar kegiatan ini," kata Tatu.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Serang, Asep Nugraha mengatakan, Dindik mengakui adanya keterbatasan komputer untuk sekolah yang melakukan UNBK, namun pihaknya terus berupaya agar seluruh siswa bisa melaksanakan UNBK.

"Solusi sementara, Kita pinjam komputer dari SMA agar bisa digunakan oleh siswa SMP untuk UNBK. Tidak boleh ada kendala saat melakukan ujian, kita juga upayakan agar 2020 seluruh siswa bisa UNBK dengan tersedianya komputer," kata Asep.

Asep mengatakan, Pemkab Serang saat ini sudah berkomitmen bahwa pada 2020 akan menyediakan 1500 unit komputer untuk 1.500 siswa yang saat ini masih ujian secara manual.

"Jadi 3.000 siswa akan kita bagi jadi dua shift, yakni pagi dan siang sehingga dengan kebutuhan 1.500 unit komputer semua siswa bisa ikut pelaksanaan UNBK," katanya.

Pewarta: Lukman Hakim

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019