Bhakti Karya Praja (BKP) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) angkatan XXVI yang diikuti 706 praja di Kabupaten Pandeglang, Banten, mampu mengobati duka korban masyarakat yang terkena tsunami.
"Para peserta yang telah mengabdi di Pandeglang sejak 20 Maret lalu hingga penutupan hari ini (15/4) sedikit banyak akan mengobati duka masyarakat yang terdampak tsunami melalui trauma healing," kata Bupati Pandeglang Irna Narulita pada penutupan BKP itu di Pendopo Pandeglang, Senin (15/4).
Para praja yang melakukan kegiatan pada tahun ini dipusatkan di 9 kecamatan dan 27 desa yang terdampak tsunami, sedikit banyak ini akan mengobati duka masyarakat kami selama kurang lebih 20 hari, katanya.
Sembilan kecamatan itu adalah Carita, Labuan, Panimbang, Sumur, Sukaresmi, Pagelaran, Sobang, Cigeulis dan Pandeglang.
Irna mengatakan, jika dari sembilan kecamatan itu khususnya daerah terdampak tsunami tentu masih sangat butuh dorongan baik moril maupun materil untuk dapat kembali bangkit dan berkembang.
"Seperti dikatakan pembimbing bahwa telah dibangun beberapa sarana dan prasarana kantor desa untuk masyarakat desa kami, ini tentu sangat membantu kami dan atas nama pemerintah dan pribadi saya ucapkan terima kasih," ujarnya.
Sementara Romli Arsad, Dekan Fakultas Hukum Tata Pemerintahan sebagai wakil rektor mengatakan, tujuan BKP dan KKN sebagai wujud implementasi tridarma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.
"Ini sebagai pembelajaran dan pengenalan kepada satuan praja utama, mengetahui kondisi empirik pemerintahan di tingkat daerah, kecamatan, desa serta menerapkan teori yang telah diterima di dalam perkuliahan untuk diterapkan di masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan, ada empat bidang yang dilaksanakan dalam kegiatan BKP dan KKN yaitu bidang pemerintahan, bidang pembangunan, bidang kemasyarakatan, dan program khusus institut.
Pada bidang pemerintahan, praja sudah membuat perubahan data profile desa, ketertiban dan perlindungan masyarakat, pengelolaan keuangan desa.
Bidang pembangunan yaitu melakukan perbaikan kantor desa dan renovasi beberapa masjid.
Bidang kemasyarakatan yaitu sosialisasi pendidikan dan trauma healing.
"Sedangkan program khusus institut yaitu pembangunan huntara bagi korban tsunami," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019
"Para peserta yang telah mengabdi di Pandeglang sejak 20 Maret lalu hingga penutupan hari ini (15/4) sedikit banyak akan mengobati duka masyarakat yang terdampak tsunami melalui trauma healing," kata Bupati Pandeglang Irna Narulita pada penutupan BKP itu di Pendopo Pandeglang, Senin (15/4).
Para praja yang melakukan kegiatan pada tahun ini dipusatkan di 9 kecamatan dan 27 desa yang terdampak tsunami, sedikit banyak ini akan mengobati duka masyarakat kami selama kurang lebih 20 hari, katanya.
Sembilan kecamatan itu adalah Carita, Labuan, Panimbang, Sumur, Sukaresmi, Pagelaran, Sobang, Cigeulis dan Pandeglang.
Irna mengatakan, jika dari sembilan kecamatan itu khususnya daerah terdampak tsunami tentu masih sangat butuh dorongan baik moril maupun materil untuk dapat kembali bangkit dan berkembang.
"Seperti dikatakan pembimbing bahwa telah dibangun beberapa sarana dan prasarana kantor desa untuk masyarakat desa kami, ini tentu sangat membantu kami dan atas nama pemerintah dan pribadi saya ucapkan terima kasih," ujarnya.
Sementara Romli Arsad, Dekan Fakultas Hukum Tata Pemerintahan sebagai wakil rektor mengatakan, tujuan BKP dan KKN sebagai wujud implementasi tridarma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.
"Ini sebagai pembelajaran dan pengenalan kepada satuan praja utama, mengetahui kondisi empirik pemerintahan di tingkat daerah, kecamatan, desa serta menerapkan teori yang telah diterima di dalam perkuliahan untuk diterapkan di masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan, ada empat bidang yang dilaksanakan dalam kegiatan BKP dan KKN yaitu bidang pemerintahan, bidang pembangunan, bidang kemasyarakatan, dan program khusus institut.
Pada bidang pemerintahan, praja sudah membuat perubahan data profile desa, ketertiban dan perlindungan masyarakat, pengelolaan keuangan desa.
Bidang pembangunan yaitu melakukan perbaikan kantor desa dan renovasi beberapa masjid.
Bidang kemasyarakatan yaitu sosialisasi pendidikan dan trauma healing.
"Sedangkan program khusus institut yaitu pembangunan huntara bagi korban tsunami," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019