Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Beni Wahon mengatakan, komodo adalah aset penting bagi daerah itu dan Indonesia, karena menjadi masa depan pariwisata.

"Kami sangat menyesalkan kejadian perdagangan komodo. Sebagaimana penegasan gubernur bahwa komodo adalah salah satu aset penting NTT dan Indonesia, karena menjadi masa depan pariwisata dan sebagai "prime mover" ekonomi NTT serta menjadi destinasi utama Indonesia," kata Beni Wahon.

Menurut dia, karena begitu pentingnya komodo, Gubernur NTT mengajukan permintaan kepada Kementrian KLHK agar Taman Nasional Komodo (TNK) dikekola Pemerintah NTT.

Tujuannya adalah, agar sesegera mungkin dilakukan pemulihan habitat komodo di kawasan wisata itu.

Selain itu, untuk memudahkan pengawasan terhadap Taman Nasional Komodo gubernur telah menegaskan bahwa satu-satunya pintu masuk dan pintu keluar TN Komodo adalah Labuan Bajo.

"Jadi apa yang ingin dilakukan oleh Pemerintah NTT adalah karena memandang kawasan wisata itu sangat penting bagi masa depan pariwisata NTT, juga Indonesia," kata Beni Wahon.

Dalam hubungan dengan kasus perdagangan komodo, dia mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dirjen SDA dan Ekosistem Kementerian dan juga Polda Jawa Timur.

Selai itu, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT telah mengirim petugas ke Surabaya untuk memastikan kebenaran informasi mengenai kasus perdagangan komodo yang diambil dari TNK.

"Nanti informasi dari Polda Jatim dan hasil investigasi teknis dari Manggarai Barat bisa diketahui secara persisi asal komodo yang diselundupan," katanya menjelaskan.

Pewarta: Bernadus Tokan

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019