Tol Tangerang-Merak melaksanakan simulasi jalur arus bebas tunggal atau juga kerap disebut sebagai single lane free flow (SLFF) bertempat di kantor operasi Ciujung.

Hadir dalam kegiatan simulasi tersebut  anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Agita Widjajanto,  Direktur PT Astra Tol Nusantara Wiwiek Santoso, serta perwakilan manajemen lima Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Astra di sepanjang Tol Trans Jawa.

"Simulasi ini sejalan dengan program pemerintah melalui Peraturan Menteri (Permen) yang dikeluarkan BPJT terkait penerapan sistem trafik pintar," kata Presiden Direktur PT Marga Mandalasakti, Krist Ade Sudiyono selaku pengelola jalan tol Tangerang-Merak di Karawaci, Kabupaten Tangerang, Selasa.

Menrut dia selaku pengelola perusahaannya terus melakukan inovasi salah satunya dengan mengembangkan transaksi tanpa sentuh melalui free flow system. 

"Sebagai ahap awal penerapan free flow system, ASTRA Tol Tangerang-Merak menggunakan sistem Single Lane Free Flow (SLFF) yang berarti sistem pembayaran tanpa henti dalam setiap lajur transaksi," ujar Krist.

Menurut Krist  saat ini masih dalam tahap persiapan menuju sistem SLFF baik dari petugas jalan tol juga dari masyarakat untuk beralih dari manual menjadi otomatis (sistem free flow).

Teknologi yang digunakan dalam SLFF menggunakan Dedicated Short Range Communication (DSRC), untuk memungkinkan penyimpanan data atau identitas kendaraan di dalam alat yang diletakkan di dalam kendaraan atau on board unit (OBU).

Sistem kerja DSRC dengan berbasis pada pertukaran informasi antara alat dan pembaca atau reader menggunakan gelombang 5,8 GHz dengan jarak dekat dan penggunaan emisi energi yang rendah. 

Pembaca yang diletakkan di atas jalan yang berada di gerbang atau gantries, akan medeteksi dan mengklasifikasikan kendaraan yang melintas sehingga tarif yang dibayarkan akan lebih akurat sesuai dengan jenis kendaraan dan jarak tempuh, jelas Krist.

Saat ini instalasi SLFF sudah dipersiapkan di Entrance Gerbang Tol Serang Barat dan Cikande dan Exit Gerbang Tol Cikupa dan Serang Timur dengan masing-masing 1 lajur yang diharapkan dapat mempercepat waktu tempuh pengguna jalan serta meningkatkan kapasitas transaksi di Ruas Tol Tangerang-Merak.

Peningkatan layanan informasi juga dilakukan dengan melakukan penambahan pemasangan Variable Message Sign (VMS) sebanyak 3 unit di akses Gerbang Tol Cikupa, Ciujung dan Merak di bulan Februari dan 1 unit VMS di KM 81 pada bulan Juni, sehingga total VMS ini menjadi 21 unit. 

Tidak hanya itu penambahan kamera pantau lalu lintas yang dipasang di sejumlah 31 titik sepanjang jalan tol bertujuan untuk untuk meningkatkan waktu tanggap akan penanganan hambatan di jalan tol.

"Kami yakini dengan sistem ini maka lalu lintas yang lewat di Tol Tangerang-Merak akan lebih lancar, aman, dan nyaman," ujar Krist.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019