Gubernur Banten Andra Soni menekankan kolaborasi untuk bertoleransi bukan hanya realitas demografis, melainkan modal sosial terbesar yang menentukan keberhasilan pembangunan daerah.

Ia menyebut kebijakan teknokratis pemerintah tidak akan berdampak optimal tanpa kemampuan masyarakat menjaga harmoni dalam keberagaman.

Andra dalam keterangannya di Kota Serang, Sabtu, mengatakan paradigma memandang perbedaan harus bergeser dari rasa curiga menjadi kekuatan kolektif untuk memajukan daerah.

“Keberhasilan pembangunan sangat bergantung pada kemampuan masyarakat dalam menjaga harmoni dan saling memahami,” ujarnya dalam Rapimnas I Pemuda Katolik 2025 di Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (21/11) malam.

Baca juga: Pemprov Banten prioritaskan pembangunan sekolah baru demi pemerataan

Andra mengajak semua kelompok masyarakat untuk melihat keberagaman suku dan agama sebagai energi kemajuan, bukan sumber friksi sosial.

Ia menegaskan bahwa investasi sosial berupa toleransi jauh lebih penting untuk stabilitas pembangunan jangka panjang daripada regulasi teknis semata.

Dalam kesempatan itu, Andra juga membagikan pengalaman pribadinya hidup di lingkungan plural yang membentuk cara pandangnya dalam memimpin Provinsi Banten.

“Saya tumbuh dalam lingkungan majemuk dan terbiasa hidup berdampingan dengan beragam suku serta agama. Dari situ saya meyakini bahwa kemajemukan adalah modal dasar kehidupan berbangsa kita,” tuturnya.

Baca juga: DPRD dan Pemprov Banten percepat pembangunan lewat penguatan belanja

Ia menilai masyarakat Banten memiliki tradisi kuat menjaga toleransi dan harmoni sosial. Budaya hidup damai tersebut, menurut Andra, memiliki nilai teladan yang dapat diperluas ke level nasional.

Ia menegaskan prioritas kebijakan Pemprov Banten untuk memperkuat ruang interaksi lintas kelompok.

Andra menilai peran organisasi kepemudaan berbasis keagamaan semakin penting pada era perubahan sosial yang cepat. Ia menyebut Rapimnas Pemuda Katolik strategis sebagai wahana bertukar gagasan dan membangun jejaring kolaboratif antargenerasi dan antardaerah.

“Pemerintah Provinsi Banten dan masyarakatnya sangat toleran. Kami berharap kolaborasi dengan semua pihak dapat mempercepat terwujudnya kesejahteraan,” katanya.

Gubernur mengingatkan peran sentral kepada generasi muda sebagai pengawal keberagaman. “Pemuda menjadi pihak yang paling strategis dalam menjaga budaya toleransi di tengah perubahan sosial. Pemuda Katolik memiliki modal besar untuk ikut memperkuat kohesi sosial,” ujarnya.

Baca juga: Pemprov Banten sebut keterbukaan informasi publik fondasi transparansi

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2025