Pandeglang (Antaranews Banten) - Setelah beberapa minggu lalu memberikan sumbangan Rp100 juta, kembali Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan memberikan bantuan serupa untuk korban tsunami Pandeglang.
     
Bantuan yang diserahkan Deputi Direktur Bidang SDM BPJS Ketenagakerjaan pusat Eko Nugrianto di Pandeglang, Jumat, itu merupakan sumbangan dari serikat pekerja BPJS sebesar Rp120 juta, Yayasan Almaghfiroh Rp30 juta dan jamaah Masjid Almaghfiroh Rp10 juta dan satu ekor sapi dari BPJS Ketenagakerjaan Banten.
     
Bantuan yang diterima Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang Pery Hasanudin itu merupakan bentuk kepeduliaan BPJS Ketenagakerjaan terhadap musibah yang banyak menelan korban jiwa tersebut, yang selalu respon bila ada bencana terjadi, kata Eko Nugrianto didampingi Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Banten Teguh Purwanto.
     
Eko Nugrianto mengatakan bantuan ini merupakan kedua kalinya dari pihak BPJS Ketenagakerjaan, "Bantuan sebelumnya dari BPJS Perwakilan Banten dan kali ini kami bantu dari serikat pekerja BPJS Ketenagakerjaan," katanya.
     
Menurut dia, setiap terjadi bencana di Indonesia, pihak BPJS Ketenagakerjaan selalu responsif untuk ikut berpartisipasi.

Sebelum ini, kata eko, pihaknya juga hadir ke Palu dan Donggala, 
     
"Terkait dengan tsunami Pandeglang, ini adalah sebuah ujian bahwa Allah SWT itu akan menguji ketika ingin meninggikan derajat makhluknya. Kami turut prihatin dan berduka semoga ujian ini bisa cepat berlalu," ujarnya
   
Sementara itu Sekda Pandeglang Pery Hasanudin mengatakan dirinya sangat mengapresiasi kepada pihak BPJS Ketenagakerjaan atas bantuan yang diberikan. "Tak henti-hentinya kami ucapkan terimakasih kepada pihak BPJS Ketenagakerjaan, karena sangat responsif terhadap Kabupaten Pandeglang," kata Pery.
     
Terpisah, Ramadani, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) sebagai penanggungjawab pengelola pada bantuan tsunami mengatakan bantuan tunai yang masuk ke dalam rekening kurang lebih Rp4,5 miliar yang terkumpul, dan sudah terpakai Rp750 juta.
     
"Dana itu kita pergunakan untuk penanggulangan bencana tsunami misalnya untuk serah terima pasukan, pematangan lahan pembngunan huntara bagi dinas pekerjaan umum, kalau dikes untuk biaya berobat," kata Ramadani.
     
"Sisanya Rp3,75 miliar, besok sekitar Rp1 miliar akan kita keluarkan untuk pembangunan huntara minimal 100 unit yang akan dikelola oleh dinas pertanahan kawasan perumahan dan permukiman (DPKPP)," katanya.
   
Selain itu ada bantuan Goverment to Goverment (GTG) sebesar Rp1,4 miliar. "Kalau GTG dalam bentuk belanja langsung, makanya kita rubah penjabaran saat APBD sudah diketok palu," katanya.

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019