Lebak (Antaranews Banten) - Petani Kabupaten Lebak, Banten,mengekspor manggis (garcinia mangostana) ke negara China sebanyak empat ton melalui jasa perusahaan dari Tasikmalaya, Jawa Barat.
     
"Kami mendorong petani terus meningkatkan kualitas buah manggis, karena permintaan pasar dunia meningkat," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Kamis.
     
Saat ini, di sejumlah daerah di Kabupaten Lebak memasuki musim panen manggis hingga berlangsung Maret 2019.
     
Produksi manggis yang di ekspor sebanyak empat ton itu dipasok ke negara China.
     
Mereka petani mendistribusikan manggis ekspor itu dalam bentuk utuh, lengkap dengan cangkangnya.
     
Selama ini,  sentra manggis itu di Kecamatan Cipanas, Lebak Gedong dan Leuwidamar.
     
Mereka petani mengembangkan tanaman hortikultura itu di lahan perbukitan dan  pegunungan.
     
"Kami akan mengembangkan manggis itu di sejumlah daerah lainnya agar menjadikan unggulan masyarakat," katanya menjelaskan.
     
Menurut dia, saat ini, harga manggis di tingkat petani antara Rp5.000 sampai Rp70.000 per kilogram.
     
Apabila, musim panen tentu pendapatan petani meningkat juga mampi mensejahterakan ekonomi keluarga.   
     
Pemerintah daerah   terus memperluas tanaman manggis sehingga dapat memenuhi permintaan pasar domestik maupun ekspor.
     
Dede mengatakan, buah manggis Lebak memiliki keunggulan dan berkualitas, selain rasanya manis sedikit asem dengan warna kulit ungu dengan berat antara 120 sampai 150 gram per buah. 
   
Kelebihan manggis itu dapat dimanfaatkan cangkangnya sebagai bahan baku kosmetik dan vitamin serta bahan pewarna makanan.
   
Bahkan, bahan dasar pewarna pada makanan yang menggunakan kulit manggis hingga kini tidak mengandung racun, seperti halnya yang biasa ditimbulkan bahan pewarna sintetis.
   
"Kami berharap ke depan Lebak menjadikan sentra manggis," katanya menjelaskan.
   
Ujang (50), seorang petani warga Desa Lebak Keusik Kecamatan Lebak Gedong Kabupaten Lebak mengatakan dirinya panen manggis awal tahun 2019 sebanyak 70 batang pohon.
   
Saat ini, tanaman manggis memasuki panen sehingga banyak penampung dari luar daerah, seperti Bogor, Jakarta, Serang dan Rangkasbitung. 
   
"Kami sudah biasa menjual buah manggis itu ke tengkulak dengan harga diborong di atas pohon," katanya.

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019