Cilegon (ANTARA) - Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon mendorong CSR perusahaan untuk mendukung Akselerasi Ekspor yang digagas pertama di Indonesia dari Kementerian Pertanian, dari Program Agrogemilang Badan Karantina Pertanian.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon Raden Nurcahyo Nugroho menjelaskan, tujuan digelar kegiatan ini dengan menggandeng salah satu perusahaan untuk membangun kepedulian industri pangan dan pakan berbahan baku impor, agar dapat memajukan kapasitas petani di Banten dalam meningkatkan produksi, kualitas dan kontinyuitas ekspor komoditasnya. Salah satunya dengan mengadakan Fokus Bimtek bagi Petani Manggis dari Pandeglang, Lebak dan Serang.
Supaya para petani dapat melihat peluang ekspor yang ada, dan bisa mengatasi kendala yang selama ini menjadi permasalahan para petani untuk memasarkan hasil pertanian nya ke luar negeri. Beberapa permasalahan diantaranya adalah kwalitas produk pertanian yang dihasilkan, kesulitan pengemasan dan pemasaran nya agar barang hasil pertanian yang dk ekspor bisa diterima negara tujuan.
"Permasalahan yang dihadapi petani adalah bagaimana cara pengelolaan budidaya tanaman manggis dilokasi tanah liat agar produksinya sama bagusnya dengan yang dilokasi tanah merah. Selanjutnya belum adanya Packing House di Banten, sehingga buah manggis asal Banten dikirim dulu ke daerah lain untuk diproses sebelum diekspor," katanya.
Tak hanya itu, menurut Kepala BKP Kelas II Cilegon, belum adanya Pelabelan buah manggis asal Banten juga menjadi salah satu kendala, sehingga promosi terhadap Banten sendiri sebagai daerah asal, dari buah manggis tersebut menjadi tidak terdukung.
"Kegiatan CSR akan dilakukan secara berkelanjutan untuk berbagai komoditas pertanian yang ada di Banten, sehingga kapasitas petani yang maju sebagai tujuan kegiatan ini dapat tercapai dan terpelihara," tambahnya.
Lauren Lambert, Presiden Direktur PT Terreos yang memfasilitasi bimbingan teknik kepada para petani manggis berharap para petani di Banten dapat berkembang dan memasarkan hasil pertanian untuk kebutuhan ekspor, terlebih buah manggis asal Banten dinilai tak hanya berlimpah tetapi juga memiliki kwalitas cukup baik.
"Saya kira manggis di Banten adalah manggis yang sangat baik, untuk itu saya berharap petani manggis disini bisa meningkatkan nilai ekonomi dari hasil pertanian nya supaya bisa lolos ekspor, sehingga menambah penghasilan petani itu sendiri," katanya.