Serang (Antaranews Banten) - Cuaca buruk menyebabkan sebagian nelayan di Karangantu Kota Serang mengurangi jam melaut sambil beraktivitas lain seperti memperbaiki jaring atau alat tangkap ikan untuk mengisi waktu luang.
     
Salah seorang nelayan Karangantu Sudi (45) di Serang, Senin mengatakan, ia terpaksa mengurangi jam melaut karena cuaca buruk. Biasanya dia melaut dalam sehari 5 sampai 6 jam tetapi sekarang hanya 3 sampai 4 jam saja, dengan hasil tangkapan ikan 2 Kg dan rajungan 5 Kg.
     
"Pendapatan saya berkurang drastis akibat cuaca buruk ini, biasanya dapat Rp100 ribu sekarang cuma Rp50 ribu sekali melaut" kata Sudi.
     
Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, kata Sudi, para nelayan di Karangantu terpaksa berhutang karena tidak memiliki keahlian lain selain melaut. Dan profesi ini sudah ditekuninya secara turun temurun dari nenek moyangnya.
     
Ungkapan serupa juga disampaikan nenlayan lainnya Edi Setiawan (33), karena cuaca buruk yang menyebabkan nelayan Karangantu tidak bisa melaut, mengharapkan adanya perhatian pemerintah untuk meringankan beban kebutuhan hidup.
     
''Ya saya berharap ada bantuan dari pemerintah setempat karena kami sangat kesulitan," kata Edi.
     
Selain nelayan, penjual ikan pun merasakan dampak dari berkurangnya hasil tangkapan nelayan di Karangantu, yakni terhadap pasokan ikan di pasar Karangantu. Mereka mengeluhkan berkurangnya pasokan ikan, sekalipun ada harganya cukup mahal. 
     
Sementara Kepala Sahbandar Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Nusantara Karangantu, Amrul mengatakan, bantuan bagi nelayan di Karangantu dari pihaknya pada saat ini belum ada anggarannya, mengingat peraturannya sudah tidak ada lagi.
     
"Dulu iya pernah ada wadah koperasi untuk nelayan, sekarang sudah tidak ada peraturannya" kata Amrul.
            
 

Pewarta: Nina Kurniati

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2019